Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MINAT masyarakat akan sepeda sedang meninggi di masa pandemi covid-19. Namun, hal itu tidak diiringi laju kinerja pemerintah daerah dalam mengembangkan jalur sepeda. Seperti saat ini, jalur sepeda baru tersedia di Jakarta dan sebagian wilayah Tangerang Selatan.
Hal itu mendorong para pesepeda di sekitar Bodetabek untuk memadati ruas jalan. Untuk memeratakan pembangunan infrastruktur sepeda, Kementerian Perhubungan berencana membantu pemerintah daerah Bodetabek membangun jalur sepeda.
"Kita rencananya ada bantuan teknis kepada pemda-pemda untuk membangun jalur sepeda," kata Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Pandu Yuniarto di sela-sela diskusi daring bertajuk Keselamatan Pesepeda di Jalan, kemarin.
Namun, karena terhalang oleh pandemi, program tersebut tertunda. Ia menegaskan, bila memang pemda belum bisa melaksanakan pembangunan infrastruktur, pihaknya bisa membantu dari segi teknis. "Pemda-pemda tentunya kesulitan dan kami juga. Tapi kami bisa memberikan bantuan teknis, membuat markanya, rambunya, dan sebagainya," ujarnya.
Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyebut dalam hal ini peran Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bisa dioptimalkan. "BPTJ kan berencana merevitalisasi terminal-terminal di Bodetabek. Nah, mungkin bisa itu dilakukan sepaket dengan pembangunan jalur sepeda," ujarnya.
Masyarakat pun diminta proaktif untuk mengusulkan penyediaan jalur sepeda di daerah masing-masing. "Masyarakat, komunitas juga diharapkan bisa mengusulkan supaya pemdanya ini melek kalau masyarakatnya juga membutuhkan," kata dia.
Sementara itu, pendiri Komunitas Bike to Work Indonesia Poetoet Sudarjanto menilai, untuk meningkatkan keamanan bersepeda baik dari gesekan dengan pengendara lain maupun karena tindakan kriminalitas, infrastruktur menjadi hal yang mutlak dibangun.
Ia mengatakan, sebaik apa pun pesepeda telah bersepeda di jalan raya, keselamatannya akan tetap terancam bila tidak berada di jalur yang khusus. "Infrastruktur itu mutlak. Mau pesepeda itu sudah sangat disiplin, tetapi bila jalurnya masih bercampur, risiko tetap ada."
Infrastruktur yang dimaksud ialah jalur sepeda yang memiliki pemisah dengan jalur kendaraan bermotor serta jalur pejalan kaki serta memiliki rambu-rambu yang jelas.
Euforia bertahan
Pandemi covid-19 membuat minat masyarakat terhadap kegiatan bersepeda meningkat. Banyak yang beralih menggunakan sepeda baik sebagai alat transportasi maupun hanya sarana olahraga dan rekreasi.
Djoko pun memandang euforia itu bisa bertahan lama. Masyarakat bisa terus berkelanjutan menggunakan sepeda, bukan hanya di Ibu Kota, melainkan juga di daerah-daerah lain jika pandemi telah usai. "Saya rasa sangat bisa. Setelah pandemi usai, ini bisa terus berlanjut," ia menegaskan
Namun, imbuh Djoko, keberlangsungan tingginya minat masyarakat terhadap sepeda bisa bertahan apabila pemerintah daerah dapat memanfaatkan momentum pandemi untuk menambah infrastruktur bagi pesepeda.
"Sekali lagi itu semua tergantung pada infrastruktur. Kalau pemerintah setelah ini bisa terus membangun jalur sepeda yang baik, yang aman, dan nyaman, tentunya minat itu akan terus meninggi biarpun pandemi sudah selesai ditanggulangi," tutup dia. (Put/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved