Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Taksi Konvensional Harus Temukan Cara Hadapi Angkutan Berbasis Aplikasi

LB Ciputri Hutabarat
23/3/2016 12:49
Taksi Konvensional Harus Temukan Cara Hadapi Angkutan Berbasis Aplikasi
(MI/Gino F Hadi)

PERUBAHAN zaman dengan teknologi tidak dapat dielakkan. Hal serupa diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait masalah antara taksi konvensional dan angkutan berbasis aplikasi daring.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengungkapkan dua perusahaan yang bergerak di bidang yang sama harusnya punya strategi bisnis masing-masing. Dia mencontohkan angkutan berbasis aplikasi daring memutar otak agar tarif mereka bisa rendah.

"Perusahaan aplikasi itu kan punya asing. Tapi mereka dapat duit dari jual saham segala macam," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (23/3).

Sementar taksi konvensional, sambung Ahok, tidak kalah mumpuni di bidang dana dibandingkan dengan angkutan berbasis aplikasi daring. Sejumlah keuntungan yang tidak sedikit juga sempat diraup perusahaan taksi konvensional besar di Jakarta karena permainan tarif.

"Lihat saja penghasilan sebelum pajak perusahaan taksi resmi yang go publik dari 2001 sampai 2013 sampai sekarang naik berapa kali lipat (keuntungannya),* jelas Ahok.

Polemik antara kedua kubu ini dipandang Ahok hanya sebagai persaingan bisnis. Dia mencontohkan salah satu taksi yang bangkrut karena warga menolak menggunakan tarif yang tinggi. Hal itu juga yang terjadi di kasus angkutan berbasis aplikasi daring itu.

"Kenapa taksi yang lain bangkrut? Karena akhirnya orang percaya kepada taksi yang bagus. Ini kan persaingan bisnis," tandas dia.

Kendati demikian, orang nomor satu Jakarta itu mengaku tidak akan membela pihak mana pun. Peraturan, kata dia, harus tetap ditegakkan. Dia meminta angkutan berbasis aplikasi daring untuk mengikuti aturan angkutan umum untuk meminimalisir penolakan.

"Kita bukan mau bela-bela si A bela si B, tapi ini keadilan. Ini harus adil. Makanya semua bisa dibicarakan bersama," ujarnya. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik