Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Polemik Taksi Daring, Era Lama VS Era Baru

Intan Fauzi
23/3/2016 09:47
Polemik Taksi Daring, Era Lama VS Era Baru
(Milatia Kusuma -- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

KETUA Bidang Komunikasi Publik Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Milatia Kusuma berpendapat konflik yang terjadi antara taksi konvensional dengan taksi daring merupakan pertempuran antara era lama dan era baru.

"Teknologi sangat memengaruhi terjadi model bisnis yang ada sekarang. Uber dan Grab model bisnisnya berbeda dengan taksi konvensial," kata Milatia, Rabu (23/3).

Mila, sapaan Milatia, menjelaskan bahwa perusahaan taksi konvensional harus menanggung seluruh risiko. Itulah yang membuat cost taksi konvensional besar.

Sedangkan taksi daring dengan model bisnis sharing economy, membagi-bagi risiko kepada beberapa pihak sehingga penumpang hanya menanggung sebagian kecil dari risiko.

"Karena tarif konvensional risiko ditanggung satu pihak, sementara ini (taksi daring), beberapa pihak yang menanggung biaya," jelas Mila.

Taksi daring, lanjut Mila, merupakan gabungan dari empat jenis model bisnis. Untuk itu, sulit jika harus kembali pada model bisnis yang lama.

"Akhirnya ada perwakilan empat jenis ekonomi, sharing economy, service economy, creativity economy, dan digital economy. Artinya, sekarang sudah berat investasi ke model bisnis lama," terang Mila. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik