Angkutan Mogok, Warga Cari Alternatif Transportasi

Sri Cahya Lestari
22/3/2016 14:21
Angkutan Mogok, Warga Cari Alternatif Transportasi
(ANTARA/Prasetyo Utomo)

IBU Kota Jakarta dilanda unjuk rasa angkutan umum. Angkutan taksi hingga angkutan kota (angkot) melakukan unjuk rasa menuntut penghapusan angkutan berbasis aplikasi dan aturan batas usia kendaraan, Selasa (22/3). Akibatnya, sebagian penumpang kesulitan mencari angkutan alternatif.

Di wilayah Jakarta Barat, penumpukan penguna angkutan terlihat di Terminal Kalideres. Aksi mogok itu membuat para penumpang kebingungan mencari angkutan umum.

"Sudah menunggu hampir satu jam enggak ada metromini yang nongol," tutur Andrian, 25, karyawan yang hendak menuju kantornya di kawasan Grogol, Tanggerang.

Tidak berbeda jauh dengan Andrian, Hari, 27,mengalami nasib yang sama. Karyawan yang bekerja di Serpong itu kesulitan mendapat angkutan. Kendati demikian ia mengaku enggan menggunakan Gojek.

"Masalahnya tuntutannya kan angkutan yang sama onlen(berbasis daring)," papar warga yang tinggal di Kelurahan Kedoya Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Lantaran hal itu, Hari memilih naik ojek pangkalan dengan tarif Rp50 ribu. Padahal, biasanya ia hanya mengeluarkan Rp8 ribu dengan naik angkot jurusan Serpong-Kalideres.

"Ini baru pulang kerja. Kerja di Serpong. Saya dari Serpong ke Kalideres susah. Gojek nggak boleh. Tadi di jalan menuju Kalideres liat yang naik Gojek penumpangnya disuruh turun nggak boleh ada Gojek operasi. Kalo keadaannya kayak gini kan susah, "keluhnya.

Sementara itu, sebagian pengguna angkutan lainnya memilih alternatif TransJakarta.

"Angkot susah, naik busway nggak nyampe-nyampe, tapi ya tidak ada pilihan lain," ujar Desi, salah seorang penumpang saat ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Salah seorang petugas Dishub DKI Jakrta Barat, mengatakan, untuk mengatasi penumpukan penumpang, petugas mengalihkan para pengguna angkutan untuk naik TransJakarta.

"Dari pagi terjadi penumpukan puluhan penumpang. Kami arahkan untuk menaik busway. Khusus hari ini bisa bayar cash dengan tarif Rp 3.500 antisipasi mogok massal," papar Abdul Rahman, petugas Dishubtrans Jakarta Barat, saat ditemui Media Indonesia di Terminal Kalideres. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya