Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
POLISI siap mengawal jalannya aksi unjuk rasa Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) hari ini. Polisi pun sudah menyiapkan rancangan tindakan menghadapi kemungkinan aksi demo ricuh.
"Bahwa skenario terburuk kita selalu ada. Untuk antisipasi itu kita sudah maping. Yang jelas penggalangan maksimal," kata Kabid Humad Polda Metro Jaya, Kombes Mohammad Iqbal, Senin (21/3) malam.
Iqbal menegaskan polisi anti huruhara, Sabhara, dan Brimob siaga untuk menghadapi kemungkinan ricuh. Aparat kepolisian pun bakal dibantu jajaran TNI buat mengamankan aksi unjuk rasa sipir angkutan umum.
"Tim penegakan hukum juga ada," kata Iqbal.
Namun, Iqbal yakin unjuk rasa bakal berlangsung kondusif. Sebab, koordinator aksi sudah sepakat dan berjanji aksi unjuk rasa berlangsung damai.
"Mereka paham sekali bahwa mereka tidak bisa melakukan kegiatan-kegiatan di luar yang disepakati," ungkap Iqbal.
Sekitar 6 ribu personil gabungan TNI dan Polri diterjunkan buat mengawal aksi unjuk rasa para sopir angkutan umum. Mereka bakal disebar di sejumlah titik kegiatan.
PPAD mengestimasi, massa yang turun ke jalan berjumlah 5 ribu sampai 10 ribu orang. Mereka akan demo di sejumlah titik seperti Gedung DPR, Istana Negara, dan Kantor Kemenkominfo.
Aksi demo disertai mogok massal para supir angkutan ini merupakan yang kedua kalinya setelah 14 Maret lalu. Mereka kembali turun ke jalan buat meminta pemerintah menghapus angkutan umum plat hitam yamg berbasis aplikasi online. Menurut mereka, angkutan plat hitam itu ilegal. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved