Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
RENCANA unjuk rasa yang akan dilakukan oleh para sopir angkutan umum hari ini batal dilakukan. Aksi tersebut ditunda hingga Selasa (22/3) agar bisa lebih steril dari penyusup.
Ketua Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD), Cecep Handoko menjelaskan bahwa di dalam perkumpulan mereka yang akan melakukan aksi telah menyebar isu bahwa demo akan dilakukan secara ricuh dan anarkis. Jadi, untuk mencegah hal tersebut terjadi, pihaknya menunda aksi tersebut untuk mensterilkan internalnya dari provokator tersebut.
"Kami tak ingin aksi ini disusupi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," ujar Cecep, Senin (21/3).
Menurut Handoko, dari kabar yang beredar, oknum tersebut memprovokasi akan melakukan aksi anarkis saat unjuk rasa. Hal ini, menurutnya dapat merusak aksi PPAD yang sebenarnya mengusung aksi damai.
"Aksi kami damai. Saya ingin agar aksi ini tak ada penyusup. Selama ini banyak kepentingan yang menggerogoti aspirasi para Sopir, dan saya akan pertahankan aksi ini agar tak ada oknum-oknum tak bertanggung jawab itu" jelasnya.
Dalam aksi ini, mereka menuntuk agar pemerintah segera membekukan angkutan umum berbasis online yang mereka nilai ilegal. Ia pun mengaku bahwa pendapatan sopir angkutan umum plat kuning jadi berkurang karena munculnya kendaraan plat hitam yang berfungsi sebagai angkutan umum tersebut. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved