Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
EPIDEMIOLOG Universitas Indonesia Tri Yunis Miko memperingatkan agar Pemprov DKI Jakarta fokus dan serius dalam mencegah penularan covid-19. Pasalnya dalam sepekan ini, beberapa kali 'positivity rate' covid-19 Jakarta berada di atas ambang batas WHO yakni 10%.
Ia menyebut puncak kurva penularan covid-19 Jakarta pernah terjadi pada April lalu dengan jumlah 'positivity rate' sebesar 14%.
"Jangan sampai ini menjadi puncak kedua. Kalau sudah di atas 14%, jangan ragu, mau tidak mau, Pemprov DKI Jakarta harus tarik rem darurat," ungkap Tri saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (29/8).
Tri menyebut jika tidak melakukan pencegahan secara ketat saat ini, bukan tak mungkin 'positivity rate' Jakarta yang pernah mencapai 14% di bulan April akan terulang kembali.
Baca juga : Kasus Covid-19 di Jakarta Kembali Cetak Rekor, ada 888 Kasus Baru
Jika hal itu terjadi, dampaknya akan semakin banyak orang-orang yang harus dirawat, faskes akan penuh, dan bukan tidak mungkin akan meningkatkan jumlah kematian yang saat ini cukup rendah di Jakarta
"Khawatirnya juga ada kepanikan di tengah masyarakat ketika ini mulai dialami oleh tetangganya. Klaster komunitas meningkat," tukasnya.
Masyarakat harus terus diingatkan betapa berbahayanya penularan covid-19 terutama bagi warga rentan. Pemprov DKI juga diminta untuk konsisten menyosialisasikan dan mendengungkan terus langkah pencegahan melalui 3M.
"Jangan seperti PSBB saat ini, Pak Gubernur justru membuat pengumuman hanya melalui media sosial. Dikhawatirkan masyarakat menilai PSBB tak lagi penting. Yang bersuara hanya wagub. Saat ini saja masyarakat sudah acuh terhadap protokol kesehatan," pungkasnya.(OL-7)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved