Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANGUNAN yang berada di batas dan di badan Anak Sungai Ciliwung (ASC) di seberang Perumahan Gema Pesona Estate, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok harus segera dibongkar. Hal itu dilakukan untuk melebarkan badan sungai, dari yang ada sekarang ini kurang dari 3 meter menjadi 6 meter.
“Pelebaran badan sungai itu untuk kepentingan ribuan jiwa warga di Kecamatan Sukmajaya, khususnya warga di Perumahan Gema Pesona Estate. Kita tidak ingin warga di sekitaran bantaran anak sungai Ciliwung itu jadi korban banjir saat musim hujan," kata Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung Jawa Barat Tarsoen Waryono, Kamis (20/8).
Tarsoen yang juga Pengamat Lingkungan Universitas Indonesia (UI) mengkritik bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok yang membiarkan badan sungai didirikan bangunan.
Baca juga: Arus Lalu Lintas Keluar Jakarta Alami Peningkatkan
"Itu bangunan gedung yang berdiri di badan sungai Ciliwung harus dibongkar karena membahayakan. Saya meminta PUPR segera melakukan sterilisasi bantaran sungai itu dari pembangunan gedung, " katanya.
Bangunan yang memakan badan anak sungai 3 meter ini, sambung Tarsoen, selain menyalahi aturan, juga mengurangi ruang terbuka hijau.
Kritikan serupa juga dialamatkan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Depok yang diduga memberi izin tanpa melihat ke lokasi.
"Pihak DPMPTSP harusnya melakukan observasi ke lokasi sebelum izin mendirikan bangunan (IMB) dikeluarkan dan sebelum dilakukan pembangunan gedung," tegas Tarsoen.
Menurut Tarsoen, karena ini diduga sebuah kesalahan pemberi izin, DPMPTSP dan PUPR selaku pihak yang berwenang dalam hal sumber daya air harus ditindak sesuai perundang-undangan.
Menurut Tarsoen, PUPR dan DPMPTSP, harusnya membangun sinergi soal perihal ini, sehingga penanganan terhadap pembangunan gedung dan bangunan-bangunan liar dapat dicegah.
Kalau PUPR terlanjur mengeluarkan rekomendasi. Kalau DPMPTSP terlanjur mengeluarkan siteplan dan IMB kepada pemohon dan mengizinkan bangunan di badan anak sungai Ciliwung di seberang Perumahan Gema Pesona Estate agar dicabut.
Tarsoen menegaskan kalau ada yang mengatakan pembongkaraan bangunan tidak memperhatikan rasa keadilan di saat menghadapi masa pandemi Covid-19, sangat tidak relevan.
Karena Pemerintah Kota juga harus memikirkan nasib ribuan warga yang menjadi langganan kebanjiran jika bangunan gedung dibiarkan berdiri menjulang.
Banjir bakal menghantui warga yang tinggal di dekat bantaran sungai karena air sangat lambat turun karena adanya penyempitan badan anak sungai Ciliwung di Sukmajaya.
Tarsoen menegaskan lagi, pembongkaran bangunan sudah menjadi harga mati. Karena solusi menanggulangi masalah banjir di Sukmajaya adalah pembongkaran bangunan gedung dan bangunan-bangunan liar sepanjang badan anak sungai tersebut.
"Bangunan itu harus berada di luar garis sempadan. Setelah pembongkaran anak sungai Ciliwung dinormalisasi dengan mengembalikan lebar semula," pungkasnya. (OL-1)
Akan dilakukan pembebasan lahan dari kawasan Pengadegan hingga Rawajati di Jakarta Selatan dengan panjang total 11 hektare atau 16 kilometer di sepanjang Kali Ciliwung.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Rano Karno meninjau titik banjir di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel). Pemprov DKI Jakarta fokus benahi Ciliwung.
Debit airnya, lanjut dia 113.417 liter per detik. Sementara kondisi di wilayah atau sekitar Bendung Katulampa hujan cukup deras.
Nantinya, kelima komponen penting ini akan dilibatkan langsung dalam proses perencanaan, implementasi, hingga evaluasi.
Saat ini Ciliwung berstatus siaga tiga lantaran air kiriman dari Bogor dan Depok, Jawa Barat, yang pada Minggu (24/3) malam diguyur hujan deras.
Dari data pos pemantauan, ketinggian air di Bendung Katulampa terus meningkat sejak pukul 11.00 WIB dari 50 centimeter naik ke angka 70 centimeter pada pukul 14.00 WIB
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved