Sejak 19 Juni, 66 RW Zona Merah di DKI Turun Jadi 5 RW

KEPALA Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta Premi Lasari mengungkapkan, jumlah Rukun Warga (RW) yang berzona merah semula ada 66 turun menjadi 5 RW.

Pada tahap pertama Pengendalian Ketat Berskala Lokal (PKBL) tingkat RW dari 4 hingga 18 Juni, 66 RW zona merah diberlakukan upaya tersebut.

"Posisi di tanggal 19 Juni itu dari 66 RW hanya tinggal 5 RW yang merah. Jadi kita punya PR 5 RW yang merah yang harus kita ubah menjadi kuning bahkan ataupun hijau," ungkap Premi dalam webinar "Pelaksanaan Pembatasan Sosial di DKI Jakarta", Kamis (25/6).

Namun, Premi mengatakan, ada penambahan 22 RW yang masuk dalam PKBL. Dengan demikian, total ada 27 RW yang masuk dalam PKBL oleh Pemprov DKI.

Pihaknya dibantu oleh gugus tugas RW, kemudian gugus tugas lurah, camat, wali kota, dan provinsi bekerja mengubah 27 RW zona merah itu menjadi kuning atau menjadi hijau.

"Jadi di PKBL tahap kedua ini kami langsungkan pada 19 Juni-2 Juli, ada 27 RW," kata Premi.

Baca juga: 27 RW di DKI masih Tergolong Zona Merah

Adapun 5 RW yang berasal dari 66 RW tersebut yang masih menjalani PKBL ialah Kelurahan Cempaka Putih Timur dengan Klaster Pasar Rawa Sari RW 02, lalu Kelurahan Jatipulo RW 05, Kelurahan Jembatan Besi RW 01, Kelurahan Kalibata RW 05 dan kelurahan Bidara Cina RW 07.

Premi meminta, tidak hanya pemerintah atau perangkat daerah saja yang bekerja ekstra mengubah puluhan RW zona merah itu terbebas dari penularan covid-19. Peran dan kesadaran masyarakat, sebutnya, yang juga menjadi kunci sukses menekan virus menular tersebut.

"Kami harapkan bantuan dari semua para ketua RW, elemen masyarakat yang lainnya untuk bisa bersama-sama dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta mengubah zona merah sehingga bisa menjadi kuning bahkan menjadi hijau," pungkas Premi. (A-2)