Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Ribuan Warga Kena Penyakit Seksual

MI
29/4/2015 00:00
Ribuan Warga Kena Penyakit Seksual
(Antara/Grafis MI)
STIGMA kawasan Tamansari, Jakarta Barat, sebagai surga dunia mengundang daya tarik pekerja seks komersial (PSK) untuk menjajakan jasa mereka.

Di sana, ada 67 lokasi tempat hiburan malam, seperti spa, pijat tradisional, pub, diskotek, serta karaoke. Hal ini yang membuat para PSK bekerja secara sembunyi-sembunyi. Bahkan mereka tinggal di kawasan dekat dengan situs sejarah kota tua itu.

Menurut data dari Klinik Jelia yang diperoleh, kemarin, sejak Januari 2012 hingga Maret 2015 terdapat 4.473 pasien yang terjangkit beragam jenis penyakit kelamin. Bahkan 134 pasien di antaranya positif terjangkit HIV/AIDS.

Kepala Klinik Jelia dr Yuliani Savitri Nasution mengatakan ribuan pasien itu terkena servicitis (radang rahim), kondiloma (kutil rahim/jengger ayam), sifilis atau gonorhea (kencing nanah), dan HIV/AIDS. Keseluruhan penyakit itu dikategorikan infeksi menular seksual (IMS).

''Paling banyak PSK. Penyakit kelamin itu kebanyakan menjangkit pekerja seks jalanan dan tempat hiburan, serta pria pelanggannya,'' ujar Yuliani.

Yuliani, yang juga menjabat Kepala Puskesmas Kelurahan Mangga Besar, memaparkan pasien yang berkunjung di kliniknya berasal dari warga yang tinggal di Tamansari dan rata-rata berada di usia produktif sekitar 25 tahun.

''Ada juga yang 18 tahun. Kebanyakan mereka alasan bekerja karena faktor ekonomi,'' kata dia.

Menurut dia, kebanyakan awam tidak mengetahui penyakit kelamin. Padahal, penyakit kelamin merupakan tahap awal terjangkitnya HIV.

Kerja sama
Yuliani menjelaskan, untuk menekan jumlah pasien yang terjangkit penyakit kelamin dan HIV/AIDS, pihaknya melakukan kerja sama dengan pemilik tempat hiburan dan hunian indekos.

Namun, dari 67 lokasi dan ratusan hunian indekos, hanya 9 lokasi yang bersedia bekerja sama secara rutin memeriksa pekerjanya.

Yuliani mengatakan belum bekerja samanya sejumlah tempat hiburan disebabkan beberapa tempat hiburan sudah memiliki dokter pribadi dan enggan melaporkan hasil pemeriksaan pekerja kepada pemerintah melalu kliniknya.

Yuliani mengakui, dari sejumlah pasien yang ditangani, beberapa di antaranya melakukan praktik prostitusi di hunian indekos, tempat tinggal para PSK.

''Oleh karena itu, saya imbau mereka untuk tetap gunakan alat pengaman seks saat berhubungan badan,'' harap dia.(Yah/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya