Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pengamanan Ibu Kota Diperketat Jelang KTT OKI

Ant/X-11
01/3/2016 11:19
Pengamanan Ibu Kota Diperketat Jelang KTT OKI
(Antara/M Agung Rajasa)

PANGLIMA TNI Jendral Gatot Nurmantyo memerintahkan prajurit TNI untuk memperketat keamanan menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Ke-5 pada 6-7 Maret 2016.

"Segala bentuk kerawanan jangan sampai ditolerir. Bila sudah melihat ada gelagat kerawanan maka prajurit diminta melakukan pengamanan melalui prosedur yang sudah ada," kata Panglima TNI saat memimpin apel gelar pasukan Komando Operasi Pengamanan VVIP menjelang berlangsungnya KTT Luar Biasa OKI 2016, di Silang Monas, Jakarta, Selasa (1/3).

Menurut Gatot, acara KTT OKI ini merupakan kebanggaan bangsa. Indonesia sebagai negara yang mayoritas Muslim dan mempunyai posisi tawar yang tinggi dipandang baik oleh negara lain.

"Tugas pengamanan KTT OKI adalah tugas kehormatan sekaligus kepercayaan yang mengandung misi diplomatik karena manifestasi kontribusi Indonesia yang akan dihadiri kurang lebih 57 negara Islam," ujar Gatot.

Panglima menyampaikan bahwa konferensi OKI kali ini diinisiatif oleh Indonesia, oleh karena itu keberhasilan pengamanan acara ini menjadi tugas mulia bagi prajurit.

"Tugas yang prajurit emban bukan sekedar tugas rutin biasa, tapi tugas sangat penting tapi bersentuhan langsung dengan kehormatan citra dan nama Indonesia di mata internasional. Saya sendiri akan memimpin bersama unsur pengamanan baik Pangdam Jaya maupun Kapolda," tegas Gatot. Oleh karena itu, Gatot meminta prajurit bisa memberikan keamanan yang baik.

"Jangan sekali-sekali memberi kompromi terhadap setiap gelagat dan indikasi yang mengundang kerawanan. Waspadai secara cermat setiap langkah antisipasi, terutama terhadap indikasi aksi terorisme," jelas Gatot.

Sebanyak 10.150 personel dari masing-masing satuan TNI, seperti dari Koopspam, Kosatgaspam, Satgaspamwil, Kodam Jaya, Kostrad, Kormar, Paskhas, Satgas Hanud, Satgas Passus TNI, Satgas Kodam II/Srw, Satgas Kodam III/Slw, "standby force", Kostrad dan Polri yang mengikuti apel pengamanan tersebut.

"Sasaran pengamanan adalah mengatasi kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas, unjuk rasa anarkis, kerusuhan, aksi terorisme atau menyalahgunakan senjata api, bom dan bahan peledak, sabotase, penghadangan, penyanderaan, penculikan dan penyekapan, kejahatan konvensional dan transnasional lainnya," ucap Gatot.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI menginstruksikan agar prajurit memahami secara jelas tugas setiap perorangan dan satuan sebagaimana yang direncanakan dalam pengamanan.

"Kuasai tugas yang menjadi tanggung jawab baik perorangan maupun satuan dengan kewaspadaan penuh. Laksanakan kordinasi secara ketat, baik intern maupun antar komponen pengamanan, termasuk pengamanan dari kepala negara yang membawa pengamanan," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.

Selain itu, mengedepankan tindakan preventif secara maksimal. Tindakan represif tegas dan jalan terakhir dan jangan ragu-ragu.

Acara ini juga dihadiri kepala staf dari masing-masing angkatan. KSAD Angkatan Jenderal TNI Mulyono, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi, dan KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna hadir di apel pasukan ini.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya