Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

ODHA Merasa masih Didiskriminasi (3)

Nat/T-2
11/2/2015 00:00
ODHA Merasa masih Didiskriminasi (3)
HIV-AIDS(Ilustrasi)
PENGANTAR: Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) kerap dianggap sebagai penyakit mematikan, menular, dan tidak dapat disembuhkan. Perkembangan teknologi medis telah memastikan penggunaan antiretroviral dapat menekan virus sehingga menekan peluang penularan dari orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Berikut penelusuran wartawan Metro TV dan Media Indonesia terhadap penanganan penderita HIV/AIDS. Ini merupakan laporan ke tiga.

---------------------

PASANGAN suami istri itu tidak dapat menutupi kekecewaan terhadap RS Fatmawati yang memberi pelayanan berbeda dari rumah sakit sebelumnya. Di mana, para tim kesehatan dianggap belum mengetahui perkembangan terbaru dunia kesehatan terkait HIV/AIDS seusuai aturan WHO.  "Kalaupun mereka tahu, mereka tetap mengikuti standar rumah sakit walau itu merugikan pasien HIV positif. Kalaupun RS Fatmawati mengklaim sudah tidak melakukan diskriminasi atau stigma kepada ODHA, menurut saya itu masih omong kosong," ujar sang istri.

Sang suami menyayangkan petugas administrasi di RS Fatmawati yang enggan menggunakan rekam medis istrinya sebelum menjadi pasien bersalin. Padahal, istrinya sudah lima tahun berobat sebagai pasien RS Fatmawati.  "Tapi karena kami datang ke poli kandungan, perawat tidak mau repot. Dia bikin status baru yang rekam medisnya hanya satu lembar dengan analisa rujukan dari puskesmas seadanya begitu," katanya.

Menurutnya, catatan itu pun menjadi salah satu faktor dokter kandungan mengambil tindakan rencana kelahiran secara caesar. "Kami ya miris, perawat lebih senior harapannya lebih bisa menerima kondisi pasien," terangnya.  Mereka sempat berkomunikasi dengan salah satu staf di Kemenkes perihal perlakuan tidak ramah dari dokter maupun petugas kesehatan di RS Fatmawati pada kunjungan pertama. "Pada kunjungan selanjutnya dokter tersebut mulai ramah," kata sang suami.

Direktur Medis dan Perawatan (Director of Medical and Nursing) RSUP Fatmawati dr Lia G Partakusuma, SpK(K), MM, membenarkan istri dengan HIV itu pernah berobat di RS Fatmawati.  “Iya, dia dulu pernah berobat di sini, tapi rawat jalan. Itu berobat sudah lama, jadi adanya data lama. Kami kan perlu memantau terus bagaimana kondisi viral load, CD4 dia yang terbaru. Karena dalam rentang waktu panjang itu kan bisa saja dia relaps lagi, kami kan enggak tahu.” (Bersambung)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya