Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA Dewan Transportasi Kota Bekasi, Harun Al Rasyid mengatakan, depo memiliki arti penting karena bermanfaat untuk mobilitas Light Rail Transit (LRT) sekaligus akan menjadi tempat parkir LRT atau mobilitas balik ke Jakarta. Oleh karena itu, pembangunan Depo LRT Jabodebek krusial untuk proses pembangunan LRT secara keseluruhan.
“Kalau proses eksekusi cepat, proses pembangunan depo semakin cepat. Ini berkaitan dengan time frame pembangunan depo. Kalau lambat, pembangunan depo akan terlambat. Apabila semakin lama eksekusi, semakin rumit masalahnya,” ujar Harun dalam keterangan pers yang diterima Media Indonesia, Jumat (13/3).
Baca juga:Transjakarta Tambah Frekuensi Cuci Bus dan Cairan Pencuci Tangan
Harun menambahkan, LRT tidak akan bermanfaat jika tidak ada depo. Menurut pria yang dilantik menjadi Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi sejak 2017 itu, depo lebih pada kepentingan operasional LRT. "Kalau LRT sendiri pasti akan bermanfaat bagi warga Bekasi, apalagi warga yang bekerja di Jakarta, maka akan dipermudah transportasinya,” lanjut dia.
Di sisi lain, dengan pembebasan lahan yang semakin mendekati akhir, Lurah Jatimulya Charles Mardianus berharap pembangunan Depo LRT di Bekasi tersebut dapat segera rampung. “Saya berharap proyek ini segera selesai dengan baik, kebermanfaatannya bisa segera dirasakan warga serta dapat mengangkat taraf perekonomian masyarakat,” ujar Charles.
Baca juga:Tarif Parkir Diusulkan Naik, DPRD Harap Bisa Kurangi Kemacetan
Sebelumnya diketahui setelah melalui proses yang panjang, pada Kamis (12/03) Pengadilan Negeri Cikarang melakukan eksekusi lahan untuk Depo Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di Bekasi Timur. Sebanyak 19 bidang berupa tanah dan bangunan di Kampung Jati Terbit, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi selesai dieksekusi. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan LRT Jabodebek, Fadliansyah merasa bersyukur atas lancarnya eksekusi lahan yang berlangsung.
Setelah proses eksekusi, lahan yang berhasil dikosongkan nantinya akan dibangun Depo LRT Jabodebek yang luas seluruhnya mencapai 12,2 hektare oleh PT Adhi Karya selaku pelaksana kerja. Untuk diketahui, luas keseluruhan depo LRT ini nantinya adalah 12,22 hektare, yang terdiri dari akses depo seluas 1.7 hektare dan area depo seluas 10,52 hektare. LRT Jabodebek sebelumnya ditargetkan selesai pada Juni 2019 karena terkendala pembebasan lahan, setelah pembebasan lahan ini, proyek ini ditargetkan bisa rampung pada Juli 2021. (A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved