Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
SISI selatan Monumen Nasional (Monas) terlihat gundul. Kawasan yang menjaid pintu masuk utama ke objek wisata ikon ibu kota yang dulu rindang dan sejuk itu kini gersang.
Sebanyak 191 pohon besar ditebang dan 85 pohon berukuran kecil dipindahkan dari lokasi itu demi proyek revitalisasi Monumen Nasional.
Berbagai jenis pohon besar ditebang dari mulai trembesi, mahoni, hingga tabebuya. Dua jenis pohon yang disebutkan di awal memiliki nilai yang sangat tinggi di pasaran.
Semisal harga kayu mahoni dijual Rp2,5 juta permeter kubik untuk kaso. Sementara untuk kayu batangan dijual Rp400ribu permeter tergantung dari diameternya.
Kayu berjenis trembesi dijual lebih mahal lagi dengan kisaran Rp1,5 juta hingga Rp1,9 juta dengan diameter 40cm. Harga termahal dijual Rp3,8 juta dengan diameter 70cm.
Baca juga: Anies Tegaskan Revitalisasi Monas Tetap Jalan
Problemnya hingga saat ini tidak jelas ke mana sisa-sisa kayu-kayu berharga hasil tebangan pohon itu dilarikan.
Kasi Informasi UPT Monas Irfal Guci sempat menyebut sisa pohon yang ditebang dibawa ke gudang Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur. Namun, hal itu ditepis oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Suzi Marsitawati.
Suzi berkelit, pihaknya tidak bertanggung jawab perihal penebangan pohon. Ia hanya merekomendasikan terkait izin penebangan hingga kewajiban penggantinya.
"Tanggung jawab itu bukan di dinas kami. Tapi ke pemegang proyek yakni Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata). Kami hanya merekomendasikan berapa penggantiannya tiga kali lipat yakni 573 dari 191 pohon yang ditebang," kata Suzi di Balai Kota, Kamis (6/2).
Suzi juga menyebut tidak merekomendasikan terkait jenis pengganti pohon yang akan ditanam di Monas. Menurutnya, jenis pohon yang menjadi tanaman pengganti mengikuti desain sayembara yang dibuat oleh konsultan independen.
Di kesempatan terpisah, Kepala Dinas Citata DKI Jakarta Heru Hermawanto justru melempar kembali tanggung jawab terkait pohon-pohon yang ditebang itu ke Dinas Pertamanan dan Hutan Kota.
Menurutnya, pengawasan penebangan dilakukan oleh dinas itu.
"Itu harusnya di Dinas Pertamanan yang mengawasi. Kalau saya soal proyeknya bukan soal penebangan pohonnya," ujarnya.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah justru meminta agar penebangan pohon ini tidak lagi diributkan. Sebab, pihaknya sudah menjamin akan menanam kembali pohon yang ditebang itu dengan jumlah tiga kali lipat.
Ia bahkan menyatakan bahwa pohon-pohon yang ditebang tersebut tidak bernilai. "Pohon-pohon itu tidak ada nilainya kok," tukasnya.(OL-4)
Bentrokan terjadi antara satpol pp dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 2 Juli 2025. Bentrokan dipicu adanya penertiban yang menyasar pedagang.
SEJUMLAH ruas jalan di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) mengalami kepadatan lalu lintas akibat rombongan kendaraan yang mengikuti perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara
SEJUMLAH warga antusias memadati kawasan IRTI Monas pada puncak perayaan Hari Bhayangkara ke-79 yang dilaksanakan di Monas, Jakarta Pusat.
Pemprov DKI Jakarta menyelenggarakan upacara di Monumen Nasional (Monas) dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta. warga diizinkan untuk duduk sebagai tamu undangan
1 Mei diperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day. Hari tersebut adalah sebuah peringatan atas solidaritas pekerja yang merujuk pada peristiwa kerusuhan Haymarket
Sejumlah musisi akan meramaikan panggung hiburan musik dalam rangka memeriahkan “Liburan Lebaran di Monas” yang akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, besok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved