Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PT Transjakarta hari resmi mengoperasikan Halte Tosari dengan kapasitas daya tampung dua kali lebih besar dari halte lama. Selain itu Halte Tosari yang baru memiliki tampilan desain baru yang dilengkapi dengan petunjuk digital, mesin penjual tiket otomatis, mushola, dan toilet.
Hal ini dikemukakan Direktur Utama Transjakarta, Agung Wicaksono, pada saat jumpa pers di Halte Tosari Baru. Menurutnya, TransJakarta sudah memulai layanan 4.0 sejak pertengahan tahun ini.
"Satu-persatu berbagai layanan kami kembangkan dan digitalisasikan, dengan tujuan untuk memantaskan diri agar sejajar dengan negara maju lainya. Selain mensejajarkan diri pada sistem digitalisasi, kami juga ingin mensejajarkan budaya mandiri dalam menggunakan transportasi umum seperti halnya di Singapura dan Eropa," kata Agung dalam keterangan resminya, Jumat (1/11).
Halte Tosari yang baru ini berjarak 100 m dari halte tosari lama, berdimensi lebih panjang dan lebih futuristik.
Hal ini diterapkan untuk menampung jumlah pelanggan lebih banyak dan memastikan fitur lain seperti ramah disabilitas, kelengkapan petunjuk dapat menambah kenyamanan pelanggan pada saat menunggu hingga adanya mushola di halte ini.
Baca juga : Transjakarta Tambah 59 unit Armada
Ukuran Halte Tosari baru lebih besar dua kali lipat dari halte tosari lama, luas halte sebelumnya 169 meter persegi dan yang baru menjadi 307,2 meter persegi.
“Apabila halte lama mampu menampung hingga 200an pelanggan, halte baru ini diperkirakan dapat menampung 500an pelanggan dalam waktu yang bersamaan. Demikian pula dengan bus, kini dapat menampung sekaligus 6 bus dengan 18 dermaga," tuturnya.
Halte Tosari ini adalah halte terintegrasi yang ke-3 yang terselesaikan dalam tahun ini setelah Bundaran HI dengan MRT dan Pemuda Rawamangun dengan LRT.
Selain fisik halte, tampilan yang ditingkatkan TransJakarta adalah berbagai petunjuk dalam bus. Utamanya adalah petuntuk rute perjalanan di dalam bus.
Pemasangan petunjuk ini sudah disiapkan dan akan mulai diujicobakan pada minggu depan (6 November 2019) pada bus TransJakarta koridor 1 (Blok M-Kota).
“Bagi pelanggan TransJakarta yang sudah mengerti cara menggunakan bus kami, penempatan ini akan menambah kelengkapan dan estetika. Bagi pelanggan yang baru mau coba atau baru menggunakan layanan kami, ini akan menjadi sebuah pengalaman baru yang akan menjadikan mereka lebih eksploratif dan mandiri, layaknya bertransportasi di negara maju lainnya di luar negeri,” ujar Agung.
Baca juga : Murah, Warga Beralih ke Transportasi Umum
Petugas TransJakarta akan ditempatkan untuk berfokus pada halte guna mengatur laju antrean dan keamanan.
Untuk bus, akan tersedia petugas khusus yang akan berkeliling di setiap bus untuk mengecek keadaan, memastikan keamanan dan keselamatan sekaligus menginformasikan halte tujuan selanjutnya dan gedung atau lokasi lokasi terdekat dengan halte, sehingga perlahan pelanggan hafal akan informasi perjalanan diri dan sekelilingnya.
Bagian dari pelayanan 4.0 adalah penguasaan pelanggan akan diri dan perjalanannya dan bukan lagi dipandu prinsip. Dengan konsep ini maka pelanggan tidak perlu bertanya lagi, namun tinggal membaca peta jalan.
Hal ini akan meningkatkan daya ingat dan daya eksplorasi pelanggan transportasi publik, yang pada akhirnya dengan ekslporasi terbentuklah pengalaman dan kemandirian.
“Setelah uji coba, kami akan evaluasi penerapan budaya baru ini, dengan harapan tentunya kesejajaran pengguna transportasi publik di Jakarta akan segera sama dengan pengguna transportasi publik di negara negara maju lainya, minimal seperti Singapura dan Eropa," tukasnya.(OL-7)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan rute baru TransJabodetabek dengan trayek Bekasi-Dukuh Atas yang melalui Tol Becakayu segera diresmikan.
Saat pembangunan LRT Jakarta, aktivitas naik dan turun penumpang dialihkan sementara di halte Utan Kayu sisi kiri dan sisi kanan mulai 27 Juni 2025 - 27 Juli 2025.
Dishub DKI Jakarta juga menambah jam operasional layanan tiga angkutan umum tersebut. Kebijakan ini berlaku selama 24 jam pada 22 Juni 2025, mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB.
Bagi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) atau luar daerah lainnya, Anda bisa menjajal ragam transportasi umum untuk pergi ke Jakarta Fair.
Rute ini akan beroperasi setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 14.00 WIB-23.00 WIB. Sedangkan pada akhir pekan, layanan tersedia mulai pukul 08.00 WIB-24.00 WIB.
“Kebijakan penetapan tarif Rp1 ini juga didukung dengan perpanjangan jam operasional di sejumlah rute, khususnya untuk mendukung mobilitas warga dalam perayaan malam puncak HUT Jakarta,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved