Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INFLASI bulanan di DKI Jakarta pada Oktober 2019 tercatat sebesar 0,21%, lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yang mencatatkan deflasi sebesar 0,04%.
Meningkatnya tekanan inflasi terjadi pada hampir seluruh kelompok pengeluaran kecuali kelompok sandang.
"Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK tahun kalendar sampai dengan Oktober 2019 tercatat sebesar 2,73% (ytd), atau secara tahunan sebesar 3,65% (yoy). Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk memastikan terkendalinya inflasi," kata Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo dalam keterangan resminya, Jumat (1/11).
Dengan demikian, inflasi 2019 di Jakarta diprakirakan tetap mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5%.
Kenaikan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan kadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, serta kelompok kesehatan.
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,01 % (mtm), lebih tinggi dibandingkan inflasi pada September 2019 sebesar 0,52% (mtm).
Baca juga : PDIP Minta Anggaran TGUPP Dihapus dari APBD DKI
Hamid menuturkan lebih tingginya Inflasi pada kelompok ini disumbang oleh inflasi pada subkelompok makanan jadi yaitu sebesar 1,35% (mtm) terutama dari mie dan nasi dengan lauk seiring kenaikan harga bahan baku.
Inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mencapai 0,15% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,03% (mtm) yang terutama bersumber dari bahan bakar rumah tangga (BBRT).
"Sementara itu inflasi kelompok Kesehatan mencapai 0,72% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,61% (mtm) yang terutama bersumber dari Obat-obatan," tuturnya.
Peningkatan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi yang terjadi pada kelompok Bahan Makanan dan kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan.
Deflasi kelompok Bahan Makanan terjadi sebesar 0,25% (mtm) yang disumbang oleh deflasi pada subkelompok Bumbu-bumbuan yaitu sebesar 3,31% (mtm). Cabai merah dan cabai rawit merupakan komoditas penyumbang terbesar deflasi pada subkelompok Bumbu-bumbuan.
Hal tersebut sejalan dengan membaiknya pasokan, seiring panen yang terjadi di beberapa daerah penghasil seperti Blitar dan Kediri. Sementara itu, deflasi pada kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan terjadi sebesar 0,07% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya tercatat stabil.
Baca juga : BPS Catat Inflasi Tipis di Oktober
Hal tersebut dipicu oleh koreksi tarif Angkutan Udara sejalan dengan adanya penetapan batas bawah dan batas atas oleh Kementrian Perhubungan.
Memerhatikan berbagai perkembangan harga di pasar serta bauran kebijakan pemerintah, inflasi pada Oktober 2019 dan keseluruhan tahun diprakirakan tetap terkendali.
Tingkat permintaan masyarakat diprakirakan tidak akan mengalami peningkatan signifikan, sejalan dengan tidak adanya momen tertentu yang signifikan dapat mendorong konsumsi.
Penguatan koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan peerintah pusat melalui TPID, dan forum-forum yang ada akan terus ditingkatkan.
Hal tersebut perlu dilakukan mengingat pengendalian harga memerlukan kerjasama dan sinkronisasi langkah kebijakan dari tingkat pusat hingga daerah, serta komitmen yang kuat dalam implementasi kebijakan yang telah diputuskan. Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan inflasi DKI Jakarta tahun 2019 dapat tetap terjaga dan mendukung capaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5%.(OL-7)
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Kasus pencatutan KTP dalam Pilkada Jakarta kali ini ialah perkara serius, amat serius.
Acara ini menjadi yang terbesar dalam rangkaian UIQ Universe dengan lebih dari 1.400 pelanggan hadir untuk menyambut resmi kehadiran UIQ di pasar Indonesia.
Saat berlari, tubuh melepaskan tidak hanya cairan melalui keringat, tetapi juga mineral penting seperti kalsium, magnesium, natrium, dan kalium.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved