Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
SEJAK pemberlakuan perluasan sistem Ganjil Genap, Senin (9/9), pengguna transportasi umum di DKI Jakarta mengalami peningkatan. Bahkan, Trans-Jakarta mencatatkan rekor penumpang 907 ribu pada Rabu (11/9).
Salah satu warga yang baru menggunakan transportasi umum adalah Doni, 28, yang menggunakan KRL dan Trans-Jakarta sejak uji coba perluasan sistem Ganjil Genap pada Agustus lalu. Setidaknya terdapat dua ruas jalan yang mengalami dampak perluasan Ganjil Genap menuju ke kantornya, yakni Jl Pramuka dan Jl Gajah Mada.
"Dari uji coba kemarin udah naik ini (Trans-Jakarta). Karena kebetulan arah ke kantor sekarang kena Ganjil Genap," ujarnya saat ditemui Media Indonesia di Halte Juanda, Jumat (13/9).
Baca juga: Penumpang Trans-Jakarta dan MRT Tembus Satu Juta
Sejak menggunakan transportasi umum, ia mengaku harus berangkat lebih pagi. Hal ini dikarenakan waktu tempuh ke kantor dari kediamannya di Buaran, Jakarta Timur, bertambah.
"Bangun lebih pagi, berangkat juga. Karena kan harus naik kereta dulu dari (stasiun) Buaran. Terus turun di (stasiun) Juanda, lanjut lagi naik ini (Trans Jakarta). Emang lebih lama sih," jelasnya.
Peralihan menggunakan transportasi umum dilakukan secara bertahap oleh Doni. Mulanya, ia masih mengendarai mobil pada tanggal genap. Doni menilai menggunakan transportasi umum lebih hemat biaya.
"Awalnya kalau tanggal genap masih bawa mobil, kalo ganjil baru naik (transportasi) umum. Tapi sekarang jadi setiap hari. Ketemunya lebih murah naik ini," pungkasnya.
Alasan senada diungkapkan Felicia, 21. Mahasiswi yang berkuliah di daerah Semanggi ini mengaku telah beralih ke Trans-Jakarta sejak Maret lalu. Ia menilai ongkos Trans-Jakarta lebih murah ketimbang transportasi umum lainnya.
"Karena anak kos, kalau pakai ojek online mahal kan. Lebih murah aja," tuturnya.
Sebelumnya, Felicia menggunakan mobil untuk kegiatannya berkuliah sehari-hari. Namun, adanya sistem perluasan Ganjil Genap memperkuat alasannya untuk beralih ke Trans-Jakarta.
"Sekarang kan (sistem Ganjil Genap) sudah sampai Jl Gunung Sahari juga ya, jadi makin banyak aja rute yang kena. Kalau dulu sih masih banyak (jalan) alternatifnya," jelasnya.
Selain ihwal biaya, dengan beralih ke transportasi umum, Felicia juga mengungkapkan keinginannya untuk menjalankan gaya hidup berkelanjutan.
"Aku pengen lebih hidup sustainable. Nggak pakai mobil. Dan emang suka jalan sambil dengerin lagu pake earphone. Enjoy sih."
Felicia berharap pihak Trans-Jakarta menambah jumlah armadanya. Sebab semenjak sistem Ganjil Genap diperluas, ia merasa penumpang Trans-Jakarta semakin bertambah banyak.(OL-5)
Minat terhadap rumah tapak kembali meningkat di kalangan pembeli muda, terutama sejak pandemi covid-19 memicu perubahan pola hunian.
Sekarang ini ada permintaan dari pihak swasta, apakah kemudian sudah saatnya swasta pada hari Rabu juga naik transportasi publik,"
Kementerian Perhubungan tengah mengkaji proyek skytrain yang akan menghubungkan wilayah Tangerang Selatan dan Bogor.
Kementerian Perhubungan diminta untuk mendata semua kapal-kapal yang menjadi fasilitas tempat destinasi pantai yang disesuaikan dengan standardisasi regulasi yang berlaku.
Trayek baru TransJabodetabek S61 rute Alam Sutera-Blok M resmi diluncurkan pada Kamis (24/4). Langkah itu menjadi babak baru integrasi transportasi publik.
MASYARAKAT dapat menikmati angkutan transportasi umum Transjakarta dengan hanya membayar Rp.1 pada Kamis (24/4). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan tarif Rp1 Transjakarta.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan rute baru TransJabodetabek dengan trayek Bekasi-Dukuh Atas yang melalui Tol Becakayu segera diresmikan.
Saat pembangunan LRT Jakarta, aktivitas naik dan turun penumpang dialihkan sementara di halte Utan Kayu sisi kiri dan sisi kanan mulai 27 Juni 2025 - 27 Juli 2025.
Dishub DKI Jakarta juga menambah jam operasional layanan tiga angkutan umum tersebut. Kebijakan ini berlaku selama 24 jam pada 22 Juni 2025, mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB.
Bagi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) atau luar daerah lainnya, Anda bisa menjajal ragam transportasi umum untuk pergi ke Jakarta Fair.
Rute ini akan beroperasi setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 14.00 WIB-23.00 WIB. Sedangkan pada akhir pekan, layanan tersedia mulai pukul 08.00 WIB-24.00 WIB.
“Kebijakan penetapan tarif Rp1 ini juga didukung dengan perpanjangan jam operasional di sejumlah rute, khususnya untuk mendukung mobilitas warga dalam perayaan malam puncak HUT Jakarta,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved