Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Murah, Warga Beralih ke Transportasi Umum

Tri Subarkah
14/9/2019 09:15
Murah, Warga Beralih ke Transportasi Umum
Penumpang di halte Trans-Jakarta(ANTARA)

SEJAK pemberlakuan perluasan sistem Ganjil Genap, Senin (9/9), pengguna transportasi umum di DKI Jakarta mengalami peningkatan. Bahkan, Trans-Jakarta mencatatkan rekor penumpang 907 ribu pada Rabu (11/9).

Salah satu warga yang baru menggunakan transportasi umum adalah Doni, 28, yang menggunakan KRL dan Trans-Jakarta sejak uji coba perluasan sistem Ganjil Genap pada Agustus lalu. Setidaknya terdapat dua ruas jalan yang mengalami dampak perluasan Ganjil Genap menuju ke kantornya, yakni Jl Pramuka dan Jl Gajah Mada.

"Dari uji coba kemarin udah naik ini (Trans-Jakarta). Karena kebetulan arah ke kantor sekarang kena Ganjil Genap," ujarnya saat ditemui Media Indonesia di Halte Juanda, Jumat (13/9).

Baca juga: Penumpang Trans-Jakarta dan MRT Tembus Satu Juta

Sejak menggunakan transportasi umum, ia mengaku harus berangkat lebih pagi. Hal ini dikarenakan waktu tempuh ke kantor dari kediamannya di Buaran, Jakarta Timur, bertambah.

"Bangun lebih pagi, berangkat juga. Karena kan harus naik kereta dulu dari (stasiun) Buaran. Terus turun di (stasiun) Juanda, lanjut lagi naik ini (Trans Jakarta). Emang lebih lama sih," jelasnya.

Peralihan menggunakan transportasi umum dilakukan secara bertahap oleh Doni. Mulanya, ia masih mengendarai mobil pada tanggal genap. Doni menilai menggunakan transportasi umum lebih hemat biaya.

"Awalnya kalau tanggal genap masih bawa mobil, kalo ganjil baru naik (transportasi) umum. Tapi sekarang jadi setiap hari. Ketemunya lebih murah naik ini," pungkasnya.

Alasan senada diungkapkan Felicia, 21. Mahasiswi yang berkuliah di daerah Semanggi ini mengaku telah beralih ke Trans-Jakarta sejak Maret lalu. Ia menilai ongkos Trans-Jakarta lebih murah ketimbang transportasi umum lainnya.

"Karena anak kos, kalau pakai ojek online mahal kan. Lebih murah aja," tuturnya.

Sebelumnya, Felicia menggunakan mobil untuk kegiatannya berkuliah sehari-hari. Namun, adanya sistem perluasan Ganjil Genap memperkuat alasannya untuk beralih ke Trans-Jakarta.

"Sekarang kan (sistem Ganjil Genap) sudah sampai Jl Gunung Sahari juga ya, jadi makin banyak aja rute yang kena. Kalau dulu sih masih banyak (jalan) alternatifnya," jelasnya.

Selain ihwal biaya, dengan beralih ke transportasi umum, Felicia juga mengungkapkan keinginannya untuk menjalankan gaya hidup berkelanjutan.

"Aku pengen lebih hidup sustainable. Nggak pakai mobil. Dan emang suka jalan sambil dengerin lagu pake earphone. Enjoy sih."

Felicia berharap pihak Trans-Jakarta menambah jumlah armadanya. Sebab semenjak sistem Ganjil Genap diperluas, ia merasa penumpang Trans-Jakarta semakin bertambah banyak.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya