Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat sebanyak 20 kecamatan di Ibu Kota daerah rawan kekeringan selama musim kemarau tahun ini.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, M Ridwan, mengatakan, titik rawan kekeringan dibagi menjadi dua level yakni siaga dan awas.
Suatu wilayah masuk ke dalam level siaga, lanjut M Ridwan, bila wilayah tersebut sudah 31 hari tidak turun hujan dan prospek peluang curah hujan rendah di bawah 20 milimeter per hari.
Saat ini, tambahnya, kecamatan yang sudah memasuki level siaga adalah Kecamatan Gambir, Jakara Pusat. Lalu, Kecamatan Jagakarsa, Kecamatan Cilandak, Kecamatan Kebayoran Baru, dan Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
“Sedangkan di Jakarta Barat meliputi Kedoya Selatan, dan Grogol dan Petamburan,” kata M Ridwan, di Jakarta, Selasa (27/8).
Baca juga: 7 Kecamatan di Jakarta Terancam Alami Kekeringan
Sementara itu, wilayah yang masuk di level awas adalah wilayah yang tidak turun hujan lebih dari 61 hari.
Untuk level ini, jelasnya, tersebar secara merata di empat kotamadya DKI Jakarta. Yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur.
Untuk wilayah Jakarta Pusat, kecamatan yang berada di level awas ada di Menteng, Gambir, Tanah Abang, dan Kemayoran.
Kemudian di Jakarta Selatan, ada di Tebet, Pasar Minggu, dan Setiabudi.
“Lalu di Jakarta Utara ada di Cilincing, Tanjung Priok, Kelapa Gading, Koja, Penjaringan. Sedangkan Jakarta Timur di Halim, Pulogadung dan Cipayung,” ungkap M Ridwan.
Dengan kondisi seperti ini, pihaknya mengimbau masyarakat agar melakukan penghematan air dan berhati-hati terhadap potensi bahaya kebakaran. Sebab api lebih cepat merambat dalam udara yang kering.
“Masyarakat juga harus menjaga kesehatan agar terhindar dari infeksi saluran pernafasan dan potensi diare. Jika terjadi keadaan darurat akibat kekeringan masyarakat dapat menghubungi Jakarta Siaga 112 melalui telpon atau aplikasi Jakarta Aman," jelas M Ridwan.
Untuk mengantisipasi masalah kekeringan di Jakarta, lanjutnya, BPBD DKI telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait lainnya. Di antaranya, PDAM Jaya untuk penyiapan air bersih.
"Terkait persiapan tangki-tangki air jika suatu saat diperlukan. Berdasarkan informasi dari PDAM Jaya hingga saat ini pasokan air dari waduk Jatiluhur masih mencukupi untuk distribusi wilayah DKI, selain itu PDAM Jaya, Palyja, dan Aetra akan mempersiapkan tangki-tangki air dan kios-kios air," ujar M Ridwan.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved