Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Keluarga Taruhan bagi Sopir Truk

Selamat Saragih/J-3
08/7/2019 08:50
Keluarga Taruhan bagi Sopir Truk
Sejumlah pengemudi truk tangki berfoto bersama di Jakarta, pekan lalu.(MI/SELAMAT SARAGIH)

BERKUMPUL bersama anak dan istri merupakan hal yang biasa bagi sebagian besar keluarga. Tidak demikian dengan keluarga pengemudi truk tangki. Tuntutan kerja membuat mereka jarang berkumpul dengan keluarga. Bahkan di saat Hari Raya Idul Fitri, bisa berkumpul dengan keluarga merupakan barang 'mewah' bagi mereka.

Yulianto, 32, salah satu pengemudi truk tangki tidak menampiknya. Dia telah menjalani profesi pengemudi truk tangki selama 3 tahun. Selama itu, dia kerap meninggalkan istri dan seorang anaknya untuk bekerja mengemudikan truk keliling Jabodetabek.

"Saya bangga menyandang profesi sopir truk karena tidak semua orang memiliki keterampilan mengendarai kendaraan besar ini. Namun, tugas sebagai pengemudi truk tangki tak cuma memiliki tanggung jawab yang besar, tapi juga harus rela untuk hidup berjauhan dengan keluarga. Ini semua saya lakukan demi keluarga," ujar sopir truk tangki Sheel ini.

Sobaryanto, 37, rekan sekerja Yulianto menambahkan, para sopir truk tangki harus tetap fokus meski kerap meninggalkan keluarga. Beruntung, perusahaan meberlakukan pembatasan waktu mengemudi yang sangat ketat bagi para captain, sebutan sopir truk BBM di perusahannya bekerja.

Misalnya, setelah mengemudi selama 4 jam, pengendara diwajibkan beristirahat minimal 15 menit. Fasilitas mes bagi captain juga sangat memadai. "Sebagai sopir angkut BBM, kami harus fokus dalam mengemudi. Kelelahan merupakan salah satu faktor yang dapat mengganggu konsentrasi kami ketika bekerja. Saya bersyukur diberikan waktu istirahat yang cukup serta fasilitas istirahat berupa mes yang nyaman," ungkap Sobaryanto yang memiliki dua orang anak ini.

Perhatian dan kepedulian ini, bagi Sobaryanto, sangat membantu dalam menjalankan tugas dengan baik. "Dan keluarga di rumah pun menjadi lebih tenang ketika saya bekerja," jelasnya.

Pentingnya peran keluarga disadari betul oleh perusahaan minyak dan gas kelas dunia, Shell. Darwin Silalahi, Presiden Direktur & Country Chairman PT Shell Indonesia mengatakan, mereka rata-rata ialah kepala keluarga dan harus memastikan keluarganya dapat hidup dengan baik dan tercukupi.

Menurut Darwin, kondisi kerja dan kehidupan yang baik membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, nyaman dan produktif, serta kualitas hidup yang lebih baik. (Selamat Saragih/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya