Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
ASISTEN Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan angka penurunan pengangguran di DKI Jakarta menunjukkan tren pencapaian TPT terbaik selama sepuluh tahun terakhir. Hal ini disebabkan kinerja di sektor-sektor perekonomian meningkat.
"Kami bisa menurunkan angka pengangguran hingga 10.530 orang. Ada target lima tahunan tapi tidak langsung ke tingkat pengangguran, tetapi ke pencapaian penyaluran tenaga kerjanya dengan target pencapaian tahun ini 21.000 orang," kata Sri di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).
Dia menjelaskan, saat ini Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi DKI Jakarta tercatat mengalami penurunan sebesar 0,21 persen Year on Year (YoY).
Baca juga: Angka Pengangguran di DKI Turun 0,21%
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, pada Februari 2019 TPT Provinsi DKI Jakarta sebesar 5,13 persen, atau turun jika dibandingkan pada Februari 2018 yaitu sebesar 5,34 persen.
"Jumlah pengangguran berkurang sebanyak 10,53 ribu orang, semula dari 290,12 ribu orang pada Februari 2018, berkurang menjadi 279,59 ribu orang pada Februari 2019," sebutnya.
Sedangkan berdasarkan data BPS jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2019 sebesar 5.167,92 ribu orang, atau mengalami peningkatan sebesar 28,85 ribu orang dari Februari 2018 yang hanya 5.139,08 ribu orang.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi DKI Jakarta berupaya menyelesaikan permasalahan pengangguran dengan cara memfasilitasi perluasan kerja dan kesempatan kerja.
Sri Haryati mengatakan pada tahun 2018 Disnakertrans DKI Jakarta telah melakukan berbagai kegiatan sebagai upaya mengurangi jumlah pengangguran di Provinsi DKI Jakarta.
"Melaksanakan pelatihan para pencari kerja di 7 Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) dengan jumlah peserta pelatihan 12.702 orang dari 23 kejuruan," kata Sri.
Dia menambahkan, dengan mengoptimalkan peran serta Bursa Kerja Khusus di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Universitas dalam rangka mendorong penempatan calon tenaga kerja yang baru lulus, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan pengangguran friksional.
"Pengangguran yang sifatnya sementara, terjadi karena adanya lulusan baru, dipecat atau orang yang berganti pekerjaan," sebutnya.
Selanjutnya, mendorong peran serta Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS), Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS), dan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Penyandang Cacat dalam memfasilitasi penyediaan tenaga kerja serta penyaluran tenaga kerja untuk dapat menyelesaikan permasalahan pengangguran friksional bahkan pengangguran struktural.
"Pada tahun 2018, Disnakertrans DKI Jakarta yang awalanya menargetkan penempatan tenaga kerja sebanyak 21.000 orang yang terdiri dari pencari kerja baru dan pencari kerja yang sudah pernah berkerja, berhasil menempatkan sebanyak 24.042 orang untuk bekerja," lanjutnya
Begitu juga dengan menyelenggarakan Job Fair di 5 Wilayah Kota Administrasi sebanyak 15 kali untuk dapat mengentaskan pengangguran friksional dan pengangguran musiman.
Selain itu, membina dan melatih para pencari kerja untuk membangun wirausaha baru yang dilakukan oleh Disnakertrans di 5 wilayah kota. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Disnakertrans sudah melatih sebanyak 1.037 wirausaha baru.
"Melakukan pembinaan dan evaluasi penyelenggaraan Antar Kerja Lokal, Antar Kerja Daerah, dan Antar Kerja Antar Negara," pungkasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved