Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

KSPI: Tudingan Aksi May Day Berpotensi Rusuh adalah Hoaks

Antara
01/5/2019 13:10
KSPI: Tudingan Aksi May Day Berpotensi Rusuh adalah Hoaks
Buruh yang tergabung dalam serikat buruh sedang merayakan Hari Pekerja Indonesia 2019, 3 Maret lalu(Antara/Umarul Faruq)

KONFEDERASI Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menyatakan tudingan aksi peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day berpotensi rusuh, adalah kabar bohong atau hoaks.

"Berkembangnya pesan WhatsApp berantai akhir-akhir ini soal aksi May Day yang berpotensi rusuh adalah hoaks dan tidak benar adanya," kata Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (1/5).

Baca juga: Medan Merdeka Barat Ditutup, Koridor 1 TransJakarta Dialihkan

Ia menyebut, konfederasi-konfederasi besar buruh berkomitmen untuk menjaga aksi Mayday berjalan damai dan aman seperti tahun-tahun sebelumnya. Aksi-aksi buruh yang akan dilakukan dalam perayaan Hari Buruh Sedunia ini, kata Wea, akan berfokus kepada tuntutan kesejahteraan buruh Indonesia yakni revisi PP Nomor 78 soal pengupahan.

"Hal ini sudah direspons Presiden Joko Widodo saat menerima presiden-presiden Konfederasi Buruh Indonesia seperti Andi Gani Nena Wea, Said Iqbal, Mudofir, Ilhamsyah, Syaiful, dan Muchtar, di Istana Bogor beberapa hari yang lalu," ucap dia.

Kedua, meminta Jokowi menginstruksikan kepala Kepolisian Indonesia membentuk Unit Pidana Perburuhan untuk menegakkan hukum yang adil demi tegaknya hak-hak buruh.

"Kapolri langsung merespons sangat baik dan tepat tanggal 1 Mei akan diresmikan Unit Pidana Perburuhan. Ini sejarah luar biasa perjuangan buruh," ucap Wea.

Baca juga: Orasi Hari Buruh Terpusat di Patung Kuda dan Istora Senayan

Ketiga, adalah tuntutan setiap kawasan industri menyiapkan tempat penitipan anak bagi buruh wanita. Hal ini, ucap Andi, direspons positif Jokowi, yang dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan kawasan-kawasan industri menyiapkan tempat penitipan anak.

"Presiden-presiden konfederasi buruh Indonesia juga sepakat membentuk tim bersama Untuk membahas tuntutan-tuntuan buruh. Kami berharap masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan WA berantai yang berisi aksi Mayday berpotensi rusuh," pungkasnya. (Ant/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya