Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran di Tomang

Santa Cicilia Sinabariba
22/1/2019 19:00
Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran di Tomang
(ANTARA)

KEPOLISIAN Sektor Tanjung Duren mengungkapkan penyebab terjadinya kebakaran yang menghanguskan lebih dari 200 rumah di tiga Rukun Warga (RW) yang ada di kawasan Tomang, Grogol Jakarta Barat, Senin (21/1) sekitar pukul 03.00 dini hari.

Kapolsek Tanjung Duren, Kompol Lambe P Birana, mengungkapkan bahwa kebakaran diakibatkan karena arus pendek listrik yang terjadi di kawasan padat penduduk tersebut. Lambe juga menegaskan bahwa kebakaran bukan disebabkan oleh meledaknya kompor yang digunakan oleh salah satu warga yaitu Tumiya.

"Tidak benar (karena kompor meledak). Kami sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi, bahwa salah satu rumah atas nama Ibu Tumiya, di situ ada kabel listrik yang sudah tipis, sehingga menyebabkan arus pendek, sehingga terjadi kebakaran," jelasnya kepada Media Indonesia saat melakukan proses identifikasi di lokasi kebakaran, Selasa (22/1).

Baca juga: Anies Janji akan Tangani Kebakaran Tomang

Hal senada juga diungkapkan Tumiya, yang rumahnya sempat diduga menjadi asal muasal titik api yang berada di RW 15 RT 02. Ia menyangkal bahwa kebakaran terjadi karena kompor yang meledak saat ia tengah memasak. Ia menceritakan, bahwa saat kejadian ia baru saja pulang dari pasar dan belum memasak makanan yang akan ia jual. Mengingat, Tumiya merupakan penjual makanan di rumahnya.

"Saya ke pasar, pulang, lihat api udah gede. Saya lari ke dalem, papasan sama anak saya, di sebelah kanan api udah gede, pintu saya belum kebakar. Habis itu anak saya narik keluar. Belum masak sama sekali, belanjaan saya tenteng," jelas Tumiya.

Novi Ayasin, 26, anak dari Tumiya yang juga merupakan saksi dari kejadian tersebut menyebutkan bahwa kebakaran terjadi saat ia tengah dalam posisi terjaga dan melihat adanya percikan api dari kabel yang menghubungkan lampu penerang di gang rumahnya.

"Kalau itu sih saya dari percikan listrik, tapi listrik itu nyamber ke triplek, terus keluar aseplah, gede. Saya yang paling pertama lihat (api)," ujar Novi sembari memperlihatkan kondisi rumahnya yang hangus terbakar.

Menurut keterangan pihak kepolisian, kebakaran ini setidaknya mengakibatkan sekitar 256 KK atau 1.250 warga di tiga RW yakni RW 11, RW 14 dan RW 15 mengungsi. Posko-posko bantuan dari pemerintah juga didirikan.

Sementara itu, salah satu warga yakni Titi, 45, memilih untuk mengungsi di Musholla Muminin yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya bersama dengan lebih dari 70 warga yang ada di RW 15. Ia mengaku sudah mendapatkan bantuan yang cukup baik kebutuhan logistik maupun obat-obatan. Namun, ia dan warga lainnya masih perlu untuk mengurus surat-surat berharga mereka yang tidak sempat diselamatkan saat kebakaran terjadi. "Banyak warga yang mengurus surat kehilangan. Mereka hilang dokumen ktp SIM, KJP, akta surat nikah," ungkap Titi.

Baca juga: Kebakaran Hanguskan Rumah di Tiga Rukun Warga Tomang

Menanggapi hal tersebut, Lambe juga menegaskan bahwa kepolisian akan membantu warga dalam pengurusan proses kehilangan surat-surat berharga. Pihaknya juga akan menindaklanjuti pendataan warga dengan berkoordinasi bersama dengan instansi terkait.

"Surat kehilangan semua warga sudah ada posko terpadu tiga pilar. Kami sudah mendata semua, apakah itu surat tilang, barang-barang, ataupun surat-surat berharga sudah terdata oleh kami," jelas Lambe.

Hingga Selasa (22/1), pihak Polsek Tanjung Duren masih terus melakukan identifikasi dan melibatkan puslabfor serta mengambil sejumlah barang bukti untuk memperdalam penyebab kebakaran. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya