Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak masalah jika akhirnya Jakarta batal menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Ia malah menyebut Jakarta lebih memprioritaskan mengurus penanganan masalah banjir tahunan di Ibu Kota.
DKI memang diisukan batal menggelar Asian Games, lantaran salah satu alasannya pembangunan Kampung Atlet di Kemayoran mandek. Pria yang akrab disapa Ahok itu lebih setuju jika mendorong Palembang sebagai tuan rumah tunggal, guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Jakarta ini mending urusin bagaiman biar enggak banjir, enggak ada sampah, normalisasi kali diberesin, bangun rumah susun sebanyak mungkin, perizinan cepat, lampu-lampu dibagusi, fokus itu aja," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (28/12).
Ahok juga memutuskan untuk memanfaatkan pembangunan Kampung Atlet agar merelokasi warga kawasan kumuh di Jakarta Utara. Hal ini tak lain merupakan perintah langsung dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Keduanya sepakat untuk mengubah Kemayoran untuk merelokasi warga kumuh serta pembangunan Kampung Atlet. Termasuk mengubah lapangan golf menjadi lapangan sepak bola.
"Tapi tiba-tiba mereka (DPR) enggak kasih izin, bukan salah saya kan? Saya juga enggak mau marah-marah kok," paparnya.
Kalaupun DPR tidak memberi izin, Ahok mengaku legowo. Ia bahkan sudah memiliki rencana lain.
"Saya lebih baik uangnya (dikasih), saya fokus bangun di Pegangsaan, Kelapa Gading, kita mau bangun depo LRT (Light Rapid Transportation),
Soal kesiapan, mantan Bupati Belitung Timur itu menilai Palembang lebih siap menjadi tuan rumah. Ia juga sudah berkomunikasi langsung dengan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin.
Mereka berdua, lanjut Ahok, sebetulnya sepakat Asian Games 2018 digelar di Palembang. Pasalnya, Jakarta, menurut Ahok sudah terlalu besar, dan tidak layak mengurus event besar seperti Asian Games. (Q-1)