Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMBANGUNAN 6 ruas Jalan Tol Dalam Kota dinilai akan menambah kemacetan di DKI Jakarta. Ketersediaan jalan justru akan menambah jumlah konsumsi bahan bakar kendaraan.
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengatakan, berdasarkan riset pembangunan, jalan baru akan menimbulkan peningkatan suplai yang diikuti peningkatan konsumsi.
"Kami mendesak agar Presiden dan Gubernur DKI Jakarta juga memerintahkan BUMN dan BUMD yang saat ini tergabung dalam konsorsium PT Jakarta Tollroad Development untuk segera menghentikan kegiatan enam ruas jalan tol dalam kota," kata Ketua KPBB, Ahmad Safrudin, Jumat (13/7).
Proyek dibangun PT Jakarta Tollroad yang merupakan konsorsium dari sejumlah BUMN dan BUMD dengan PT Jaya Real Property Tbk sebagai pemilik saham mayoritas dengan penguasaan sebesar 28,85%. Anggota konsorsium ini ialah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (25,15%), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (20,5%), PT Pembangunan Jaya (18,27%), PT Jakarta Porpertindo (3,18%), dan 4,05% investor strategis.
Safrudin meyakini kemacetan akan berdampak pula pada kesehatan masyarakat Jakarta. Data KPBB per 2016 menyatakan, kerugian warga karena sakit akibat pencemaran udara sebesar Rp51,2 triliun. Sementara, jumlah pengidap penyakit ISPA dalam setahun 2,7 juta jiwa, bertambah 12,5% ketimbang 2010.
Bahkan, berdasarkan penelitian Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta akan ada banyak aksi penggusuran paksa akibat pembangunan proyek. Sejak 2015-2017 saja ada 21 penggusuran untuk pembangunan jalan, baik jalan tol, jalan inspeksi, atau jalan raya.
"Hanya 16% yang melalui musyawarah, sedangkan yang diputuskan sepihak sebanyak 84%. Akibatnya justru menciptakan masalah baru tentang kesejahteraan warga Jakarta," tegasnya. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved