IPW: Bobol Lagi, Sistem Keamanan Mako Brimob Lemah

Akmal Fauzi
11/5/2018 21:05
IPW: Bobol Lagi, Sistem Keamanan Mako Brimob Lemah
(MI/ROMMY PUJIANTO )

INDONESIA Police Watch (IPW) mengkritik sistem pengamanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, menyusul insiden penusukan anggota satuan intelijen Korps Brimob, Bripka Marhum Frenje.

Polri dinilai kembali kebobolan lantaran kejadian itu terjadi tak lama setelah insiden kerusuhan dan penyanderaan yang menewaskan lima polisi di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob

"Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Kamis tengah malam kebobolan lagi. Seorang terduga teroris berusia 23 tahun asal Jawa Barat melakukan serangan dari luar. Akibatnya seorang polisi tewas terbunuh dalam serangan itu," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan tertulis, Jumat (11/5).

Menurut Neta, petugas seharusnya menerapkan SOP yang benar ketika mengamankan seseorang yang dicurigai. Pemeriksaan tubuh dan barang bawaan orang yang dicurigai wajib dilakukan.

"Saat menangkap orang yang mencurigakan, polisi harus menggeledah seluruh tubuh pelaku agar polisi yang menangkap dan membawanya ke kantor polisi lebih aman dari berbagai ancaman. Ini SOP," jelasnya

IPW meminta Polri mengungkap kasus ini hingga jaringan terorisnya.

"Polri juga perlu meningkatkan keamanan di sekitar Mako Brimob. Jika keamanan anggota polisi di markas komando pasukan elit Polri itu saja tidak bisa terjaga, bagaimana publik bisa percaya bahwa polisi mampu menjaga keamanan masyarakat," ujarnya.

Dalam keterangannya, Neta menyampaikan, dari informasi yang diperoleh dan diyakini akurat, insiden itu berawal pada Kamis pukul 23.45 WIB, dua anggota Sat Intel Brimob melihat tiga lelaki yang mencurigakan di sekitar Mako Brimob. Ketiganya diduga membawa bahan peledak.

Kedua anggota intel itu, Briptu Norman dan Briptu G pun berusaha membekuk ketiganya. Namun hanya seorang, TS yang tertangkap. Sedangkan dua temannya yang diduga membawa bahan peledak berhasil kabur.

TS dibawa ke kantor Satintelmob di dalam komplek Mako Brimob. TS izin ke toilet saat diperiksa. Bripka Marhum Frenje mendatangi toilet karena TS tak kunjung muncul. Saat itulah TS melakukan serangan dan menikam anggota Brimob itu bertubi-tubi.

Diduga pelaku TS mengambil senjata tajam yang disembunyikannya di salah satu bagian tubuhnya. Mendengar keributan di toilet, teman-teman Bripka Marhum Frenje mendatangi lokasi dan berhasil membekuk TS.

Sementara, Bripka Marhum Frenje yang luka parah dibawa ke RS Bhayangkara Brimob. Pukul 02.40 WIB, Bripka Marhum Frenje dinyatakan meninggal dunia dengan luka parah di bagian perut.

"IPW merasa prihatin dengan peristiwa ini karena terjadi di Mako Brimob pasca-kekacauan di Rutan Brimob," ujarnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya