Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Sandiaga Pesimistis OK Otrip Capai Target

Selamat Saragih
09/4/2018 19:10
Sandiaga Pesimistis OK Otrip Capai Target
(MI/Bary Fathahilah)

TARGET 2.000 angkutan umum ikut program OK Otrip sepertinya tak tercapai. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sudah mengisyaratkan hal tersebut.

Sandiaga mengeluhkan program yang digagas bisa mencakup 2.000 angkutan umum sampai akhir 2018 itu, sulit terwujud.

"Saya berharap sedikitnya 2.000 angkutan umum, baik angkot, metromini, maupun Kopaja bergabung dengan OK Otrip program Pemprov DKI hingga akhir 2018," kata Sandiaga di Jakarta, Senin (9/4).

Dengan nada kecewa Sandiaga mengungkapkan pihaknya merasa target itu sulit dicapai karena terganjal birokrasi.

Karena itu, Sandiaga menargetkan 1.000 angkutan umum terlebih dahulu yang harus bergabung dengan OK Otrip hingga enam bulan ke depan.

"Kami ingin enam bulan ini paling tidak setengah dari angka 2.000 itu bisa tercapai," ujar Sandiaga di kantor Ombudsman RI.

Karena kesulitan capai target itu Pemprov DKI akan memperpanjang masa uji coba OK Otrip. 

Menurut Sandiaga, sejak diuji coba mulai Januari 2018, jumlah angkutan umum yang bergabung dengan OK Otrip masih sedikit.

Dia meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan PT Transjakarta menyiapkan langkah konkret, untuk mengajak berbagai operator angkutan umum bergabung dengan OK Otrip.

"Saya ingin lebih cepat karena kalau kami lihat dari konversinya, ini masih hitungan puluhan atau ratusan kendaraan yang bakal bergabung dengan OK Otrip. Seharusnya ditambah lagi jumlahnya," ujar Sandiaga.

Para sopir angkot Tanah Abang yang menolak ikut program pemprov DKI yakni OK Otrip, lanjut Sandiaga, dipastikan rutenya akan dialihkan ke trayek Lain.

Karena alotnya program OK Otrip itu, Pemprov DKI akan memperpanjang masa uji cobanya hingga tiga bulan ke depan.

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Sigit Widjatmoko mengatakan, uji coba OK Otrip sebelumnya telah dilaksanakan mulai 15 Januari dan direncanakan berakhir pada 15 April.

"Penolakan sopir angkot di Tanah Abang merugikan mereka sendiri. Padahal dalam program OK Otrip ada keuntungan bagi mereka. Eh ternyata menolak di tengah keuntungan bergabung dalam OK Otrip," ujarnya.

Karena itulah Sandiaga menambahkan perpanjangan masa uji coba dilakukan, sembari menunggu persetujuan Bank Indonesia terkait mekanisme pembayaran.

Program OK Otrip ini sebenarnya memungkinkan bagi warga Jakarta pengguna berbagai moda transportasi umum dan cukup membayar Rp5.000.

Hingga saat ini, ujar Sandi, baru dua koperasi yang ikut uji coba program tersebut yakni KWK dan Budi Luhur. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya