Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Pelangi Datang Kampung Kumuh Hilang

Yanurisa Ananta
15/3/2018 09:43
Pelangi Datang Kampung Kumuh Hilang
(MI/YANURISA ANANTA)

CONTOH baik patut diteladani dan tidak perlu malu untuk menirunya. Salah satunya ialah mengubah kampung dengan warna-warna pelangi. Di dunia Instagram, nama Kampung Jodipan, Kota Malang, Jawa Timur, sudah membuktikannya. Kampung tersebut menjadi tujuan wisata baik dalam negeri maupun luar negeri.

Inisiatif untuk mengecat kampung itu muncul dari sejumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammaidyah Malang yang tergabung dalam kelompok Guyspro.

Koordinator Guyspro, Nabila Firdausiyah, mengaku awalnya ingin mengubah perilaku warga di bantaran sungai yang membuang sampah ke sungai. Jodipan dipilih lantaran terlihat memiliki lanskap yang bagus dilihat dari jembatan Jalan Gatot Subroto.

Usulan tersebut diajukan ke sejumlah pihak, termasuk meminta persetujuan dari tokoh masyarakat di kampung tersebut. Setelah mendapat persetujuan, pengecatan dilakukan oleh masyarakat dengan bantuan TNI dan dukungan salah satu produsen cat di Malang pada Juni 2016.

Kini Kampung Jodipan menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Malang. Imbas kedatangan wisatawan ke sana membuat warganya malu membuang sampah ke sungai. Mereka menata kampung. Ekonomi pun berdenyut di sana. Tak memerlukan waktu lama, perkampungan yang semula kumuh berubah drastis.

Virus tersebut menyebar, di Surabaya tepatnya di Perkampungan Bulak, Kenjeran, bisa ditemukan hal serupa. Di Kalisari Semarang, Jawa Tengah, setali tiga uang. Keunikan warna pelangi mengubah kampung kumuh di sana menjadi bersinar. Ekonomi hidup karena kawasan mereka menjadi tujuan wisata. Warung kopi dan penganan pun muncul. Toilet umum serta sarana parkir didirikan warga untuk menyambut wisatawan.

Kamal Muara
Demam pelangi juga terjadi di Ibu Kota. Warga Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, bergotong royong mengecat permukiman mereka, kemarin. Mereka ingin menghilangkan kesan kumuh di sana. Cerita sukses di Jodipan, Kota Malang, menginspirasi mereka untuk mengubah kampung. Warga mulai mengecat sisi tanggul laut yang berada di RT01-02 RW04.

Lurah Kamal Muara Dwi Pandji F mengatakan pihaknya sudah menyiapkan cat 12 warna. Proses pengecatan pun dilakukan dengan bergo-tong royong sehingga menciptakan keakraban antarwarga.

"Kalau warna-warni begini kan wisatawan bisa tertarik. Semakin banyak yang menyeberang ke perairan menuju Kepulauan Seribu," harap Panji.

Dampak lebih jauh, lanjut Panji, dengan lebih banyaknya wisatawan yang berangkat ke Kepulauan seribu nantinya akan berdampak positif bagi perekonomian warga sekitar. Warga tidak lagi menyediakan perahu, mereka juga bisa berjualan pernak-pernik sebagai daya tarik baru.

"Salah satu tujuan dari terciptanya kampung pelangi juga untuk menggerakkan perekonomian masyarakat," cetusnya.

Ke depannya, selain mengecat perkampungan dengan warna-warna cerah, pihaknya juga akan menggalakkan program penghijauan hingga penbersihan sampah laut sehingga kesan kumuh pada kampung benar-benar hilang.

"Ini semua inisiatif dari warga. Pemerintah hanya memfasilitasi terlaksananya program, seperti mencarikan donatur cat," tutupnya.

Salah satu warga, Halim, 36, mengatakan saat pengecatan setiap warga ditugaskan memegang satu kuas untuk mengecat objek. Dipastikan seluruh warga turut serta dalam proses pengecatan.

Menurut Halim, seluruh warga berpartisipasi untuk menciptakan kampung pelangi. Warna-warni sudah membuat sejumlah kampung berubah, dari kusam yang terkesan kumuh menjadi bersinar.

Kerja sama

Warga Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, tidak sendiri dalam proses pembuat-an kampung pelangi. Warga kelas ekonomi menengah ke atas yang tinggal di Pantai Indah Kapuk (PIK) RW05 dan 06 Kamal Muara turut membantu menyumbang cat.

Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 06 PIK, Kelurahan Kamal Muara, Iwan Tukimin, 54, mengatakan cat merupakan sumbangan dari pengurus RW 05 dan 06 di kawasan PIK. Warga menyumbang sebanyak 24 galon cat berukuran 25 kilo. Cat-cat disumbang untuk mempercantik kawasan Kampung Nelayan Kamal Muara.

"Jadi ini cat berasal dari pengurus RW. Mereka menyumbang bukan berbentuk uang, melainkan cat."

Sumbangan itu bermula dari inisiatif Lurah Kamal Muara Dwi Panji F yang mempresentasikan program kampung pelangi. Kemudian, kedua pengurus RW bersedia menyumbang cat untuk mendandani kampung itu.

"Lurah menawarkan bikin kampung pelangi. Ya sudah kita tawarkan untuk menyumbang cat," jelasnya.

Sementara itu, Dwi Panji menambahkan program kampung nelayan bertujuan mengubah kesan kumuh Kampung akan dicat berwarna-warni, seperti pada sisi tanggul laut.

"Untuk tanggul, pengecatan berjarak sekitar 700 meter. Bentuknya letter U," tutupnya. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya