Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PENYIDIK Direskrimsus Polda Metro Jaya mengendus dugaan korupsi pembangunan terowongan (underpass) jalur perimeter selatan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, yang longsor pada 5 Februari hingga memakan satu korban jiwa.
"Apakah ada dugaan kegagalan kontruksi, kesalahan prosedur, ataukah indikasi dugaan korupsi, itu masih diteliti," ujar Direskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan, kemarin.
Dia enggan membeberkan hasil temuan penyidik soal dugaan korupsi. Namun, ia mengaku pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP).
"Dalam proses penyelidikan ini, polisi tidak melibatkan KPK, tidak ada penyidik KPK. Koordinasi terkait SPDP. Kami akan memberi tahu bahwa ada dugaan korupsi di sana."
Sepanjang penyelidikan, polisi telah memeriksa sejumlah dokumen pembangunan underpass Bandara Soekarno-Hatta. Salah satunya dokumen anggaran milik PT Waskita Karya selaku kontraktor proyek.
Sebelummya, Kepala Subdirektorat Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKB Ferdi Iriawan menyebut hal itu dilakukan untuk menyelidiki ada tidaknya unsur korupsi dalam pembangunan underpass tersebut.
"Leading sector-nya didukung teman Bareskrim. Masih berjalan. Nanti setelah sudah menempatkan wujudnya, baru disampaikan ke kami."
Salah prosedur
Dugaan terjadinya kegagalan konstruksi atau kesalahan prosedur dalam pembangunan underpass jalur perimeter pun masih terus didalami. Tim penyidik gabungan dari Polda Metro Jaya dan Dittipikor Bareskrim Polri masih menunggu hasil penelitian dari Puslabfor Polri.
Sembari menunggu, pe-ngumpulan barang bukti terus berjalan. Hasil dari Puslabfor, kata Adi, akan menguatkan dugaan penyebab runtuhnya jembatan yang baru diresmikan pada Januari itu. "Hasilnya akan disampaikan untuk kebutuhan penyelidikan,"
Tembok underpass yang dikerjakan PT Waskita dan PT KAI itu longsor hingga menewaskan Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri, 25, karyawan PT Garuda Maintenance Faci-lity (GMF) Aeroasia Bandara Soekarno-Hatta. Korban lain, Mukhmainah, selamat meski sempat terjebak belasan jam.
Kejadian pada 5 Februari petang itu juga sempat menyebabkan operasional kereta bandara dihentikan sementara. (Sru/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved