Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
SUDAH tiga bulan ruas Jalan Mayjen DI Panjaitan, Rawa Bunga, Jakarta Timur, tepatnya di depan SPBU Pertamina samping Kantor Plaza Telkom Jakarta Timur, dibiarkan rusak. Lubang-lubang akibat aspal yang mengelupas hingga kini belum diperbaiki meski telah menelan 11 korban, satu di antaranya meninggal dunia.
"Total kejadian dalam periode 1 Januari sampai 26 Februari ada 10 kejadian. Korbannya 11 orang, sepuluh luka ringan dan satu meninggal dunia. Sementara kerugian materi Rp38 juta," tandas Kasat Lantas Polres Jakarta Timur AKB Sutimin, kemarin.
Lubang-lubang di dua sisi jalan itu mulai muncul Desember silam ketika Jakarta mulai masuk musim penghujan. Tak kunjung ditambal, lubang-lubang itu kini kian dalam.
Di siang hari, kemacetan tak terelakkan karena kendaraan harus memperlambat lajunya guna menghindari lubang. Sementara di malam hari, tak sedikit pengendara sepeda motor yang celaka karena terjerembab masuk ke lubang.
Riri, 27, warga sekitar Jalan DI Panjaitan mengaku lebih memilih jalan memutar ketimbang lewat jalan itu saat hendak berangkat kerja atau pulang ke rumah. Selain ingin menghindari macet akibat jalan berlubang itu, ia mengaku trauma karena hampir menjadi korban akibat lubang menganga itu.
Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur Juani Yusuf mengatakan ruas jalan sepanjang kurang lebih 600 meter tersebut selalu rusak jika musim hujan tiba. Curah hujan yang tinggi, ditambah sering dilewati truk bermuatan berlebih, menyebabkan jalan rentan rusak.
"Di titik itu memang langganan rusak. Maka itu kita usulkan ke dinas supaya nanti konstruksinya beton saja, bukan aspal," kata Juani.
Ia mengaku sudah mengusulkan hal itu ke Dinas Bina Marga. Namun, hingga kini belum ada jawaban atas usulannya tersebut. "Sebenarnya bisa pakai anggaran tahun 2018 karena mereka punya anggaran untuk perbaikan jalan-jalan strategis secara gelondongan," jelas Juani. (Aya/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved