Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUDAH lama ibu muda itu bersikap kasar terhadap anaknya. Bentakan, cacian, sumpah serapah, disertai pukulan sudah teramat sering menerpa Greinal Wijaya, 5.
Puncaknya terjadi Sabtu (11/11) menjelang malam. Novi Wanti membekap kepala anaknya dengan kantong plastik. Pemilik maupun penghuni indekos di Jalan Asem Raya, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang saat itu tengah berada di kamar masing-masing, tidak ada yang mendengar jeritan minta tolong.
Novi yang tinggal di kamar 203 dengan sangat rapi menutupi perbuatannya ketika melakukan penyiksaan panjang terhadap anak semata wayangnya. Gambaran itu terlihat dari luka di sekujur tubuh Greinal, khususnya pada bagian kaki.
Greinal tewas lantaran kehabisan oksigen. Bryan Adam, pemilik indekos, sempat melihat Novi dengan tergesa-gesa membopong anaknya yang sudah terkulai. Di luar sudah menunggu ojek daring.
“Saya sempat tanya mau ke mana, dia jawab mau ke rumah sakit. Kami tidak mendengar suara mencurigakan dari kamar 203. Padahal penghuni lain juga sedang ramai, tidak ada yang mendengar suara jeritan,” tutur Adam.
Adam merasa curiga terhadap Novi karena melihat bagian tangan dan kaki Greinal banyak luka memar. Pada bagian kaki anak lelaki itu terlihat luka melingkar seperti bekas lilitan tali yang kencang. Muka Greinal pun sudah membiru saat dinaikkan ke ojek online.
Rupanya Novi membawa anaknya ke Rumah Sakit Graha Kedoya. Tim medis di sana menyatakan korban sudah meninggal saat tiba di rumah sakit. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Royke Harry Langie mengungkapkan hasil pemeriksaan terhadap Novi.
Memberi pelajaran
Tersangka mengaku hanya ingin memberi pelajaran terhadap Greinal. “Dia bilang korban suka ngompol di kasur. Anaknya itu juga mulai enggak menurut padanya. Itulah alasannya memberi pelajaran,” tutur Royke.
Alasan lain yang disampaikan Novi, ia stres karena belum dapat pekerjaan. Uang indekosnya juga dibayar sama ibu kandungnya. Adapun suaminya kini berada entah di mana.
Menurut Adam, selama setahun di indekos, Novi jarang berkomunikasi dengan tetangga sekitar. Ia lebih banyak mengurung diri di kamar ukuran 2 x 3 meter itu. Aktivitas Novi hanya mengantar anak semata wayangnya ke sekolah. Ia juga melarang Greinal bermain di luar.
Rahman, penjaga indekos menilai Novi sosok wanita yang sangat kasar pada anaknya. Pengelola pernah mengusirnya agar pindah karena perilaku kasarnya kepada Greinal. “Tapi, dia tidak mau pindah,” cetusnya.
Penyesalan selalu datang terlambat. Selain kini meratapi kematian anaknya, Novi pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia mendekam di sel Polres Jakbar dengan ancaman penjara selama 15 tahun lantaran melanggar Pasal 80 ayat 3 jo Pasal 76 C UU RI No 35 Tahun 2014 yakni menganiaya anak hingga menyebabkan kematian. (Gana Buana/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved