Oleh-Oleh Run to Work 100 Lubang di Trotoar

TIDAK butuh waktu lama bagi Sandiaga Salahuddin Uno untuk membuktikan janjinya saat kampanye. Begitu dilantik pada Senin (16/10) lalu sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, kemarin ia memulai gerakan Run to Work dengan berlari dari rumahnya di Jalan Pulombangkeng, Jakarta Selatan, menuju kantornya di Balai Kota DKI Jakarta di Jakarta Pusat.

“Jaraknya lumayan, 9 kilometer. Tapi ini menyehatkan sekaligus untuk mengurangi kemacetan. Kita mulai gerakan Run to Work, gerakan berlari ke kantor seminggu sekali,” kata Sandi begitu tiba di lapangan parkir Monas, kemarin pagi.

Peluh yang bercucuran di dahinya bolak-balik dilapnya.

Sandi bersama 13 rekannya dari gerakan Jakarta Berlari menyusuri trotoar Ibu Kota. Ikut pula kakak kandung Sandi, Indra Uno, penggagas program One Kecamatan One Centre for Entrepreneurship (OK OCE) dalam rombongan lari tersebut.

Begitu tiba di Balai Kota, Anies tak langsung menuju ruang kerja. Ia memilih langsung ke lapangan parkir Monumen Nasional (Monas) untuk ikut senam bersama pegawai Pemprov DKI Jakarta.

Gerakan Run to Work menginisiasi gaya hidup sehat dengan mengajak pelari legendaris Eduardus Nabunome yang akrab dipanggil Edu.
Dalam perjalanan menuju kantornya, tak jarang larinya terganggu oleh trotoar rusak yang menyisakan lubang menganga. Berkali-kali ia harus masuk ke badan jalan untuk menghindari lubang tersebut. Dalam hitungannya, jumlahnya mencapai ratusan titik.

“Dengan berlari menuju kantor, kita juga bisa bersentuhan langsung dengan persoalan di Jakarta, misalnya dengan mengecek trotoar-trotoar. Tadi saya temukan lebih dari 100 lubang dan ini menjadi PR (pekerjaan rumah),” kata Sandi.

Selain trotoar, Sandi juga memberi perhatian pada polusi dari asap knalpot Metro Mini yang berseliweran. “Nanti saya koordinasikan dengan direktur Trans-Jakarta agar diintegrasikan untuk ikut program swadaya,” kata Sandi. (Selamat Saragih/J-1)