Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Ledakan Gas Masuk Ranah Pidana

Faw/SM/J-2
07/10/2017 07:51
Ledakan Gas Masuk Ranah Pidana
(MI/DEPI GUNAWAN)

YAYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak kepolisian memidanakan pelaku kasus ledakan gas yang mengakibatkan sejumlah orang luka-luka, dua mobil hangus, dan sebagian gudang terbakar.

Kasus ledakan gas yang sangat menakutkan masyarakat di Perumahan Karang Tengah Permai, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, pada 2 Oktober, terkesan dianggap sebagai peristiwa biasa. Padahal, ledakan gas itu diduga terjadi akibat pengoplosan dari tabung 3 kg ke tabung 12 dan 50 kg.

"Kalau pengoplosan, secara hukum masuk wilayah pidana. Polisi harus mengusut kasus tersebut sebab sangat membahayakan jiwa penduduk yang tinggal dekat tempat itu," papar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, kemarin.

Menurut Tulus, bukan hanya Polres Tangerang Kota yang harus serius mengusutnya. Pemerintah Kota Tangerang pun harus bertanggung jawab karena elpiji 3 kg merupakan barang bersubsidi. Sejatinya pendistribusian barang subsidi diawasi Pemkot Tangerang di lapangan.

Terkait dengan tanggung jawab Pertamina, Tulus berpendapat kasus pengoplosan di luar domainnya. Untuk pengawasan, kewenangan Pertamina tidak sampai pada tataran pengecer, hanya sampai depo.

Tindakan yang bisa diambil Pertamina ialah bersikap tegas terhadap mitra bisnis. Jika terdapat di antara mitra yang berbuat curang seperti di Perumahan Karang Tengah Permai, Pertamina harus memberi 'hukuman'.

Hukuman akan membuat mitra bisnis lebih kredibel. "Kalau mitra-mitra terbukti melakukan kecurangan, mereka harus didiskualifikasi sehingga tidak bisa lagi berjualan elpiji," lanjutnya.

Menurut Redi, warga sekitar, gudang tersebut baru enam bulan beroperasi dan merupakan pindahan dari Kelurahan Karang Tengah. Gudang milik Bowo itu diduga tempat pengoplosan gas bersubsidi. Tempatnya dibuat agak berjauhan dengan rumah warga dan sangat tertutup. Setiap hari dijaga sejumlah pria. Setidaknya setiap hari ada 30 truk bolak-balik membawa tabung gas subsidi per hari.

Firman, warga lainnya, menyatakan suara ledakan gas sebanyak tiga kali membuat warga ketakutan. Ia berharap polisi dan pemda bertindak tegas.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya