Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
“PENUMPANG yang terhormat, kereta skytrain akan menuju Terminal III.” Demikian suara operator menggema dari ujung skytrain, moda transportasi baru di Bandara Soekarno-Hatta yang akan mengantar penumpang dari Terminal II.
Suara operator itu mengantar detik-detik persiapan akhir uji coba skytrain tadi malam. Selanjutnya skytrain resmi beroperasi melayani penumpang mulai hari ini pukul 09.00 WIB.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia, persiapan sudah tahap akhir. Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano menyatakan persiapan meliputi pendeteksian posisi kereta, general cleaning, hingga shelter. Shelter skytrain tercium masih bau cat dan tiner.
“Sudah tinggal finishing. Semua sudah siap untuk melayani penumpang,” papar Yado ketika ditemui di Terminal III, Bandara Soekarno- Hatta, Cengkareng, kemarin.
Tahap pertama, skytrain beroperasi satu set terdiri dari dua gerbong yang akan melayani penumpang pesawat dari Terminal III ke Terminal II bolak balik. Layanan sementara masih terbatas pada pukul 07.00-09.00, 12.00-14.00, dan 17.00- 19.00.
Rencananya skytrain beroperasi utuh 24 jam pada akhir tahun melibatkan tiga set. Setiap set bisa memuat sebanyak 176 penumpang.
Dalam skytrain terdapat 11 kursi berwarna biru untuk penumpang. Rinciannya, 6 untuk penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil, serta 5 tempat bagi penumpang umum.
Selebihnya, penumpang harus berdiri pada pegangan yang sudah disediakan mirip angkutan Trans-Jakarta. “Ke depannya kami akan menggunakan double track di trase A dan trase B. Sekarang kami hanya pakai trase A,” jelas Yado.
Saat Media Indonesia menjajal skytrain, terasa seperti di Bandara Changi Singapura. Waktu tempuh dari Terminal III ke Terminal II hanya empat menit dengan kecepatan kereta 40 km/jam. Jarak Terminal III dengan Terminal II sejauh 1,7 km.
Rute utuh skytrain nantinya dari Terminal I, integrated building, Terminal II dan Terminal III sepanjang 3 km. Meski skytrain sudah beroperasi, bus shuttle tetap melayani penumpang secara paralel.
Layanan skytrain gratis. Arief Munandar, 35, salah seorang penumpang pesawat tujuan Banjarmasin, mengatakan ia sangat menunggu skytrain beroperasi. Pasalnya, ia cukup sering menggunakan pesawat dalam perjalanan dinasnya dua kali seminggu melalui Bandara Soekarno-Hatta.
“Tentu akan memudahkan. Kami tidak lagi terkena macet saat pindah dari satu terminal ke terminal lain. Sekarang sudah seperti Bandara Changi, ya,” cetusnya. (Yanurisa Ananta/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved