Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Tembok-Tembok Muram Perintis Kemerdekaan

25/8/2017 09:17
Tembok-Tembok Muram Perintis Kemerdekaan
(MI/ARYA MANGGALA)

GELAR sebagai gedung bersejarah tidak serta-merta membuat perlakuan pemerintah terhadap saksi bisu sejarah istimewa. Gedung Pola yang kini bernama Gedung Perintis Kemerdekaan milik Sekretariat Negara (Setneg) di Jalan Proklamasi No 56 RT 010/RW 02, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, contohnya.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia, kondisinya tidak terurus. Wajar jika Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut ada banyak aset Setneg yang terbengkalai.

Bila tak ada tulisan besar pada sebuah tembok di sisi Jalan Penataran, orang yang berlalu lalang tidak akan sadar bahwa gedung itu memiliki nilai sejarah saat dwitunggal Ir Soekarno dan Muhammad Hatta mengumandakan proklamasi.

Butuh perhatian yang saksama untuk melihat nama gedung itu. Pasalnya, dedaunan liar di sekitar papan nama menutupi sebagian tembok yang bertuliskan ‘Gedung Perintis Kemerdekaan’. Tinggal tulisan ‘Gedung merdekaan’ yang masih terbaca.

Rangkaian bendera Merah Putih sisa perayaan HUT ke-72 kemerdekaan RI lalu juga tidak menambah keindahan gedung.

Tanaman liar setinggi lebih dari 1 meter telanjur membuat gedung itu tampak seperti rumah hantu.

Terlebih, saat salah seorang petugas di pos keamanan berseragam Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI bernama Syahrul mengatakan tidak ada aktivitas lagi di dalam gedung itu.

“Isinya hanya untuk anggota Bakamla RI. Tidak ada aktivitas lain,” imbuhnya sedikit enggan menanggapi ketika ditemui, kemarin.

Hanya ada satu pintu untuk masuk ke area gedung, yakni dari Jalan Penataran. Tidak ada pintu masuk dari area Tugu Proklamasi, tempat masyarakat biasa beraktivitas.

Dari dalam area Tugu Proklamasi, dinding sisi luar gedung itu terlihat kusam dan berlumut akibat terkena air dari saluran pembuangan air mesin pendingin ruangan.

Di salah satu selasar gedung, tanaman tumbuh subur. Bahkan, ada tanaman yang sudah mirip pohon. Di sisi Jalan Penataran, tanaman yang tumbuh bahkan sudah menjalar vertikal dari lantai ke lantai setinggi 10 meter.

Pemandangan serupa juga terlihat di taman area pos kemanan. Tumpukan dedaunan dibiarkan menumpuk hingga mengering. “Meskipun ini milik Setneg, enggak ada orang Setneg di sini. Kalau mau tanya-tanya, ke Setneg saja langsung,” seru seorang penjaga pos lainnya menyahut.

Arsitek senior Indonesia Bambang Eryudhawan menjelaskan, sejak 1961 Gedung Perintis Kemerdekaan berubah menjadi Gedung Pameran Dewan Perencanaan Nasional. Segala program pembangunan di kepemimpinan Presiden Soeharto dari program perumahan, Ancol, hingga Semanggi dipamerkan di sana. Namun, belakangan gedung itu dijadikan museum yang kini sudah tidak aktif lagi.

Asisten Deputi Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara Masrokhan menyebut gedung itu ditempati Bakamla berdasarkan surat Sekretariat Negara. Renovasi yang nantinya dilakukan juga akan digunakan untuk Bakamla. (Yanurisa Ananta/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya