Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
BADAN Narkotika Nasional (BNN) meminta seluruh pihak untuk mengantisipasi peredaran flakka di Indonesia sebab narkoba jenis baru ini sangat merusak otak. Mampu mendongkrak hormon dopamin yang dikeluarkan terlalu berlebihan. Untuk mempertimbangkan bahaya yang ditimbulkan, BNN dan Kementerian Kesehatan telah mengkajinya.
"Jadi, pada Januari tahun ini flakka telah diatur dengan Permenkes Nomor 2 Tahun 2017 dengan nama kimia alfa PVP. Kita bisa menjerat pengguna dan pengedarnya," ungkap Kepala Bagian Humas BNN, Kombes Sulistriandriatmoko, saat dihubungi, kemarin.
Flakka, jelas Sulistriandriatmoko, mengandung zat PVP atau alfa PVP (pyrrolidinopentiophenone). Zat itu bersifat psikostimulan ekstrem sehingga menyebabkan penggunanya mengalami agresivitas dan sifat hiperaktif sangat tinggi.
"Psikostimulan kekuatan daya lebih besar efek pengaruhnya seperti video yang beredar di Youtube, efeknya mendorong pemakainya untuk melakukan hal yang tidak biasa, loncat dari ketinggian, menabrakkan diri ke mobil. Itukan di luar orang kondisi normal," ujarnya.
Flakka merupakan senyawa kimia yang ditemukan pada 1960. Flakka sangat populer di kalangan remaja dan mahasiswa di Amerika dan Eropa.
Sulis, sapaan Sulistriandriatmoko, mengatakan tim laboratorium BNN masih mendalami temuan zat tersebut. BNN pun meminta seluruh pihak untuk mengantisipasi peredaran flakka di Indonesia.
"Kami minta seluruh stakeholder seperti direktorat perdagangan luar negeri dan perusahaan ekspedisi harus bisa mengantisipasi peredarannya," jelas Sulis.
Sulis menambahkan, turunan zat yang terkandung dari flakka itu, yakni katinon sintetis. Flakka bentuknya seperti serbuk biasa digunakan dengan suntik. "Biasanya juga dilarutkan menjadi cairan. Kebanyakan itu disuntik," jelas Sulis.
Lebih berbahaya
Ketua Umum Gerakan Nasional Antinarkotika (Granat) Henry Yosodiningrat mengatakan zat yang terkandung dalam flakka memiliki potensi 10.000 kali lebih kuat jika dibanding dengan morfin.
"Flakka juga memiliki potensi 100 kali lebih kuat daripada heroin. Ini merupakan jenis narkoba baru yang sangat berbahaya," ujar Henry.
Henry mengatakan, sebelumnya flakka digunakan sebagai obat-obatan. Hingga akhirnya ditemukan senyawa kimia berbahaya yang menyebabkan penggunanya berada dalam fase ilusi akut. Terkait masalah ini, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan polisi belum menemukan kasus pemakaian narkoba jenis flakka di Indonesia. Pun demikian, polisi akan mendeteksi dan melacak peredaran flakka di Indonesia.
"Nanti kami cek dulu sesuai dengan aturan yang berlaku. Kan ada Undang-Undang Narkotika. Kami pasti berkoordiasi dengan BNN dan Kementerian Kesehatan terkait masalah ini," ujar Setyo. Dalam beberapa waktu terakhir, flakka menjadi bahasan di media sosial.
Dalam sejumlah video yang beredar, tampak beberapa pengguna flakka yang bergerak aneh tak karuan. Ada yang menggerak-gerakkan kepala dalam kondisi miring setelah mengonsumsi zat tersebut hingga mendadak berlari kencang dan menabrakkan diri ke mobil.
Dalam jangka pendek, pengguna yang kecanduan flakka akan mengalami euforia yang berlebihan, denyut jantung lebih cepat, kenaikan tekanan darah, dan berperilaku waspada yang berlebihan.
Dampaknya ginjal akan mengalami efek yang mengerikan. Zat yang terdapat pada narkoba tersebut akan membuat otot semakin lemah dan membuat tubuh mengalami hipertermia. (J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved