Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIM Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap delapan orang terduga teroris jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Medan, Sumatra Utara dan di wilayah Banten, Jawa Barat. Penangkapan merupakan bagian dari upaya pencegahan terjadinya aksi teror.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan lokasi penangkapan pertama di sejumlah wilayah di Banten. Densus 88 menangkap lima terduga teroris, yakni SU; S, 45; K, 42, A, 35; dan M, 52.
"SU ditangkap di Cilegon. Sedangkan empat terduga teroris lainnya ditangkap di Serang," kata Martinus di Markas Besar Polri.
Selanjutnya, Densus 88 menangkap tiga orang terduga teroris di Medan, Sumatra Utara. Mereka berinsial R, 37; J, 41; dan A, 46. Keterlibatan kedelapan terduga teroris ini dalam kelompok JAD masih didalami lebih lanjut.
Menurutnya, penangkapan ini merupakan upaya pencegahan dari upaya teror yang dilakukan kelompok JAD di Indonesia. Nama kelompok JAD kerap disebut berkaitan dengan aksi terorisme di Indonesia. Aksi terakhir yang diklaim dilakukan oleh kelompok ini adalah serangan teror bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu pada 24 Mei lalu.
"Penangkapan ini merupakan upaya pencegahan, sehingga tidak timbul lagi aksi bom bunuh diri dan timbul aksi teror lainnya. Teror mereka menyerang kepolisian," ucap Martinus.
JAD sendiri dipimpin oleh Aman Abudrrahman. Aman secara de facto disebut-sebut sebagai pemimpin seluruh pendukung ISIS di Indonesia. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved