Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Pemberi Tausiah Pelaku Bom Kampung Melayu Ditangkap

07/6/2017 08:20
Pemberi Tausiah Pelaku Bom Kampung Melayu Ditangkap
(ANTARA)

TIM Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap dua rekan terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Keduanya berinisial MI dan FS. Hubungan mereka terjalin dari tausiah di sebuah yayasan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Densus 88 menangkap MI alias Kiki alias Ahong alias Iqbal di Kampung Paledang, Cileunyi, Jawa Barat, kemarin sore.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan MI pernah memberikan tausiah kepada kedua terduga pelaku bom bunuh diri Ikhwan Nurul Salam dan Ahmad Sukri di yayasan tersebut pada Jumat (19/5). Densus 88 juga menggeledah rumah MI.

Di antara barang bukti yang ditemukan ialah ratusan paku dan mur yang disimpan dalam kaleng biskuit, satu botol bahan kimia jenis amunium sitrat, satu panci presto, serta dus peluru senapan angin. Didapati juga VCD dan buku tentang jihad, satu mesin bor dan gurinda, empat kaleng arang, satu telepon seluler, satu aki kendaraan bermotor beserta cairan pengisi aki, serta satu solder.

Selain itu, ditemukan sejumlah senjata tajam, antara lain 2 samurai, 1 golok, 7 pisau lempar jenis kunai, 1 sangkur, 2 busur panah, 42 anak panah, dan 6 shuriken.

"Seluruh barang bukti tersebut diamankan ke Markas Komando Brimob Polda Jawa Barat guna penyidikan dan pemeriksaan lebih lanjut," kata Rikwanto di Markas Besar Polri, kemarin. Setelah menangkap MI, Densus 88 menangkap FS alias Abu Tsabit di Kampung Cijerah, Kelurahan Tanimulya. "FS ditangkap karena sering ikut kajian di yayasan tempat MI memberikan tausiah," kata Rikwanto.

Sampai saat ini, Densus 88 sudah menetapkan empat tersangka atas aksi teror tersebut. Mereka ialah adik ipar Ahmad Sukri berinisial H, dan tiga rekan Ahmad Sukri yang berinisial JIS, WS alias Masuit, dan A alias Abu Dafa.

Detektor logam

Pascabom Kampung Melayu, yang lokasinya berdekatan dengan halte bus Trans-Jakarta, PT Trans Jakarta kini tengah menyiapkan metal detector di setiap halte bus Trans-Jakarta. Hal itu dilakukan terkait dengan usul dari berbagai kalangan agar detektor logam sebaiknya dipasang di setiap halte bus Trans-Jakarta.

Direktur Utama PT Trans Jakarta, Budi Kaliwono, mengatakan, meski pihaknya masih sedang menyiapkan, dia mengakui tidak mudah untuk melaksanakan. Di halte Trans-Jakarta terdapat banyak akses.

"Ada juga bus yang naik dari pinggir jalan, tapi akses juga ke halte. Jadi, ini yang kami sedang susun. Saya tidak mau lama-lama lagi karena harus jalan. Cuma, ya, sabar tapi pasti," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.

Namun, yang menjadi kendala, katanya, pengaturan agar penerapan sistem keamanan yang dibuat itu tidak akan menghambat pelayanan masyarakat. Dengan demikian, lanjutnya, masyarakat tidak akan terganggu atas pelayanan dan kenyamanan pelanggan.

"Flow-nya bisa kita kontrol. Kami sekarang link-nya hingga ke luar koridor, sedangkan yang di luar koridor bisa masuk ke dalam bus. Jadi, ini yang kami pikirkan aktivitas semuanya," kata Budi.

Nantinya detektor logam di halte tersebut akan dipasang banyak, mulai gate hingga yang diperiksa langsung dengan mengontrol.

"Kombinasi ini sedang kami susun. Jadi, kita lihat dari segala aspek, bisa yang tangan dan gate juga. Cuma tinggal lokasi di mana," ungkapnya. (Nic/Ssr/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya