Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DEDEN Hidayat, 30, warga Jalan Benuang VI No 44, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Sukma Jaya, Kota Depok, yang tewas tersambar petir saat menaiki puncak Gunung Prau di Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, kemarin, sudah dimakamkan Senin (24/4).
Suasana duka pun mengiringi prosesi pemakaman korban di TPU Kali Mulia, Cilodong, Kota Depok. Asep Ramdan, 42, kakak korban, mengaku tidak percaya adik bungsunya itu meninggal dengan cara tragis seperti itu. Dia mengatakan, almarhum Deden dikenal sebagai sosok yang baik dan pendiam.
"Saya tahu info tentang adik saya dari Tagana (Taruna Siaga Bencana) Depok. Mereka mengabarkan kalau adik saya sudah nggak ada itu sekitar Minggu (23/4) malam. Kaget saya dengernya, nggak percaya," katanya saat ditemui, Senin sore.
Dia menceritakan, sebelum dikabarkan tewas, korban memang sempat berpamitan kepada keluarganya. Korban hanya bilang akan pergi ke Jawa (Tengah) setelah pulang kerja. "Tapi dia tidak cerita detail akan ke Gunung Prau," tuturnya.
Ia mengaku tidak menaruh firasat terkait kepergian adiknya tersebut. Diakuinya korban juga dikenal sebagai sosok yang penyayang.
"Terakhir kali saya ketemu dia lebih dari seminggu lalu. Nggak ada firasat apa-apa, ngobrol biasa saja. Anaknya kalau lagi nggak kerja, lebih banyak di rumah sama ibu bapak saya. Kecuali kalau memang harus bepergian ya," terangnya.
Esih, bibi korban, mengaku mengenal almarhum Deden sebagai pribadi yang dekat dengan keponakan-keponakannya. Di mata Esih, Deden merupakan anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya.
"Saya lumayan sering ngobrol sama dia. Biasanya yang dibicarakan masalah bisnis ya karena dia sekarang lagi coba rintis usaha seperti sablon. Deden juga suka hobi foto. Biasanya dia suka nyari objek pemandangan untuk difoto. Terakhir dia bilang mau rencana beli kamera baru, tapi saya bilang kameranya yang sekarang sudah bagus. Saya bener-bener kehilangan dia," tutupnya.
Duka mendalam juga dirasakan teman-teman kantor korban. Deden diketahui bekerja di bagian desain di perusahaan Zalora. Salah satu rekan korban, Arya, mengatakan, korban di mata rekan kerja dikenal cuek dan pendiam.
"Kami merasa kehilangan dia ya, anaknya pinter desain. Saya sama temen-temen nggak nyangka kalau dia pergi dengan cara seperti ini," ucapnya.
Jenazah korban sebelum disemayamkan di rumah duka, sempat dievakuasi di RSUD Wonosobo.
"Jenazah dimakamkan di TPU Kalimulya, sebelumnya disalatkan di Masjid At Taqwa Baktijaya," tandasnya.
Selain Deden terdapat dua korban tewas lain yakni Aditya Agung, 29, warga Jalan Cipinang Muara II Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, dan Adi Setiawan, 30, warga Jalan Cipinang Muara II Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Sementara untuk korban luka berat atas nama Syaiful Ulum, 34, warga Kampung Sumur No 49, Kelurahan Klendep, Jakarta Timur, serta Danang, 28, warga Cipinang, Jakarta Timur. Sedangkan enam orang lain tidak mengalami luka-luka. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved