Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
CEGUKAN bisa dialami setiap orang, baik orang dewasa maupun bayi. Cegukan atau singultus merupakan kondisi yang ditandai dengan suara chik.
Kondisi ini terjadi ketika diafragma atau membran otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut mengalami kontraksi yang bisa mengakibatkan pita suara menutup tiba-tiba dan menghasilkan suara khas.
Akan tetapi, bagaimana dengan orang yang sering mengalami cegukan? Apakah berbahaya?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Ika Mariani Ratna Devi, Sp.PD mengungkapkan apabila cegukan terjadi kurang dari 48 jam dan hilang dengan sendirinya, cegukan tersebut tidak berbahaya.
"Akan tetapi apabila berlangsung lebih dari 48 jam atau sangat mengganggu, disertai berbagai macam gejala, misalnya merasa sakit kepala, kemudian demam, merasa sesak napas di dada, sebaiknya Anda mengkonsultasikan kepada dokter," kata dr Ika, seperti dikutip dari Instagram @dokterikadevi.
"Karena itu bisa merupakan tanda-tanda daripada penyakit yang lebih berbahaya," sambungnya.
Jika cegukan yang kamu alami bukan disebabkan oleh adanya kondisi medis tertentu, kamu bisa melakukan beberapa cara berikut untuk mengatasi cegukan, seperti dilansir dari situs kesehatan, Alodokter.
1. Tahan napas selama beberapa detik, kemudian hembuskan perlahan-lahan
2. Minum air hangat atau dingin bisa merilekskan otot-otot diafragma
3. Berkumur
4. Hisap atau minum air lemon agar merangsang sistem saraf yang mengatur pernapasan
5. Bernapas dalam kantong kertas.
(H-1)
Meskipun biasanya bersifat sementara dan tidak berbahaya, cegukan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Otot tersebut berkontraksi secara tiba-tiba dan tidak disengaja, diikuti oleh penutupan mendadak pita suara, yang menghasilkan suara khas "hik".
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved