Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PENGELOLA objek wisata Goa Sunyaragi di Cirebon bersiap menyambut
wisatawan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
"Sejumlah persiapan sudah kami lakukan. Di antaranya dengan menambah pemandu wisata," tutur Kepala Bagian Humas dan Pemasaran Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BPTAGS), Eko Ardi Nugraha, Jumat (1/12).
Penambahan, lanjutnya, bertujuan agar wisatawan dapat lebih mengetahui sejarah Goa Sunyaragi. Pemandu wisata yang tadinya hanya dua kini bertambah menjadi empat orang.
Selain menambah pemandu wisata, pengelola BPTAGS juga menambah petugas
kebersihan. Penambahan petugas kebersihan ini dilakukan mengingat saat
ini memasuki musim penghujan sehingga banyak spot yang nantinya akan
becek atau tergenang air.
Masih terkait musim penghujan, Eko juga mengimbau kepeada wisatawan yang berkunjung ke Goa Sunyaragi untuk membawa persiapan saat hujan turun, seperti jas hujan dan payung. "Karena di Goa Sunyaragi spot wisatanya hampir 80% luar ruangan, jadi perlengkapan itu harus dibawa. Terlebih beberapa hari terakhir hujan deras sudah sering terjadi," tambah Eko.
Petugas BPTAGS, lanjut dia, juga disiagakan untuk membawakan payung jika ada pengunjung yang terjebak hujan untuk selanjutnya dibawa ke gedung Pasanggrahan.
Sementara untuk tiket masuk untuk umum dikenakan biaya tiket Rp15 ribu per orang dan untuk pelajar atau mahasiswa Rp10 ribu per orang. Selain di loket, tiket juga dapat dibeli melalui aplikasi online. (SG)
Kegiatan ini, bukan hanya memacu semangat hidup sehat, tapi juga mendorong perputaran ekonomi dan pariwisata kota
Sebagai salah satu platform kepariwisataan Indonesia, Event By Indonesia diharapkan dapat memberi kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses informasi terkini mengenai daftar event.
INDONESIA, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menjadi tuan rumah International Islamic Expo (IIE) 2025 ke-15 di JCC Senayan, pada 11-13 Juli.
Monas dapat dioptimalkan sebagai botanical garden atau kebun botani yang memberikan ruang edukasi dan konservasi flora nusantara serta pusat riset tanaman langka khas Indonesia.
Peresmian ini juga menandai lahirnya Hari Festival Desa Wisata Amping Parak, yang akan masuk dalam kalender resmi pariwisata nagari.
Pacu Jalur sendiri diyakini telah ada sejak abad ke-17. Lebih dari sekadar perlombaan, tradisi ini menjadi simbol gotong royong khas bangsa Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved