RATUSAN warga Corsica berunjuk rasa di Pulau Mediteriania Prancis, Sabtu (26/12). Mereka memprotes aksi vandalisme oleh sejumlah demonstran terhadap sebuah masjid dan membakar sejumlah Quran pada Jumat (25/12). Kendati kecaman yang dilontarkan otoritas muslim dan pejabat Prancis terhadap gerakan anti-Arab itu, pada Jumat (25/12) sekitar 100 demonstran berteriak melakukan ancaman. "Kami masih di sini," teriak para demonstran di Ajaccio yang dilanjutkan dengan perusakan masjid. Kendati sejumlah polisi mengawasi, seorang demonstran memaksa masuk ke kompleks perumahan Jardins de l'Empereur yang berada di daerah perbukitan Kota Ajaccio.
"Ini rumah kami! Orang-orang Arab keluar," ancam para demonstran. Para demonstran juga menyerang polisi dan petugas pemadaman kebakaran. Kelompok antimuslim tersebut sempat menyerang dan melukai sejumlah petugas yang mencegah mereka memasuki perumahan. Dua petugas pemadam kebakaran dan seorang polisi terluka. "Api dari demonstran menyembur ke arah petugas pemadam kebakaran dan polisi," jelas Francois Lalanne, seorang pejabat setempat. Seorang warga perumahan kepada AFP menjelaskan para penyerang adalah kelompok kecil pemuda.
"Orang tua mereka mengabaikan mereka dan mereka bermasalah dalam pendidikan," ujar Mehdi, 35. "Tetapi kami ingin semua hidup bersama tanpa masalah." Pada Sabtu (26/12) waktu setempat, otoritas Amerika Serikat (AS) juga sedang menyelidiki kebakaran sebuah masjid di Texas, AS, yang mencurigakan. Pasalnya kebakaran itu terjadi beberapa minggu setelah aksi penembakan pasangan suami istri yang beragama Islam di California. Kebakaran masjid di Houston, Texas tersebut tidak melukai seorang pun. Kebakaran terjadi setelah masjid digunakan untuk salat Jumat. Dewan Hubungan Islam Amerika mendesak otoritas setempat menyelidiki insiden itu.