Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PBB dalam laporan mereka menyebutkan kekerasan terhadap anak di daerah konflik Suriah merupakan yang terburuk sepanjang 2016.
Badan PBB untuk urusan anak-anak UNICEF menyebutkan perang Suriah yang sudah hampir memasuki tahun ke-7 tersebut menyebabkan kekerasan demi kekerasan terhadap jutaan anak Suriah bermunculan.
Dalam catatan UNICEF, konflik Suriah menyebabkan anak-anak meninggal, mengalami cacat, dan sisanya direkrut menjadi anggota kelompok bersenjata.
"Kedalaman penderitaan seperti yang terjadi di Suriah belum pernah terjadi sebelumnya. Jutaan anak di Suriah diserang setiap hari dan kehidupan mereka hancur," kata Direktur Regional UNICEF Geert Cappelaere.
"Setiap anak takut untuk hidup dengan konsekuensi yang mengerikan pada kesehatan mereka, kesejahteraan, dan masa depan," katanya dari Kota Homs di Suriah Tengah.
UNICEF mencatat sekitar 625 anak Suriah meninggal akibat kekerasan pada 2016. Angka itu naik 20% dari jumlah pada 2015.
Dari jumlah itu, lebih dari 250 anak-anak tewas di dalam atau di dekat sekolah mereka.
Selain itu, setidaknya 850 anak Suriah direkrut untuk menjadi anggota angkatan bersenjata dan ikut dalam perang, termasuk menjadi pelaku bom bunuh diri.
Seperti diketahui, konflik Suriah meletus sejak Maret 2011 dengan berawal dari aksi protes terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Lebih dari 310 ribu orang tewas dan jutaan lainnya terpaksa menjadi pengungsi.
UNICEF menambahkan, sekitar 2,3 juta anak Suriah hidup sebagai pengungsi di Turki, Libanon, Yordania, Mesir, dan Irak.
Selain itu, 280 ribu lainnya masih hidup di bawah pengepungan di Suriah, tanpa akses ke makanan atau obat-obatan.
Dengan kondisi demikian, tak jarang banyak anak-anak didorong untuk menikah pada usia dini untuk mengatasi kesulitan hidup atau terpaksa bekerja untuk sekadar bertahan hidup.
"Ada begitu banyak lagi yang bisa kita dan harus Anda lakukan untuk mengubah semua ini untuk anak-anak Suriah," kata Cappelaere.
Sementara itu, Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) mengatakan, 13,5 juta orang tetap membutuhkan bantuan dalam kondisi mengerikan dan memburuk.
Sebagian menjadi pengungsi di negeri sendiri, sementara hampir 5 juta menjadi pengungsi di negara-negara tetangga dengan kondisi semakin putus asa.
"Sepanjang tahun lalu di Suriah, semua pihak telah memblokade pasokan bantuan vital dan jutaan orang telah menjadi kian miskin, kian lapar, dan terisolasi dari pengawasan dan dari dunia," ujar Direktur NRC Timur Tengah Carsten Hansen. (AFP/Ths/I-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved