GUBERNUR Provinsi Aden, Jaafar Mohammed Saad, beserta delapan ajudannya, kemarin, tewas akibat sebuah serangan bom mobil yang diklaim sebagai aksi terbaru dari kelompok ekstremis Islamic State (IS).
Serangan tersebut terjadi ketika iring-iringan mobil sang gubernur yang tengah menuju kantornya ditabrak sebuah mobil di Tawahi, Aden, Yaman. Setelah itu, ledakan hebat seketika terjadi dan meluluhlantakkan mobil yang ditumpangi Saad dan para ajudannya.
Saad memegang kursi gubernur provinsi yang kerap menjadi sasaran serangan kelompok Syiah, Houthi, kurang dari setengah tahun. Pasalnya, ia baru saja diangkat menjadi pejabat tertinggi Aden beberapa bulan lalu.
Namun, Saad dikenal sebagai tokoh yang sangat dekat dengan Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi, yang baru saja kembali ke Aden bulan lalu setelah beberapa bulan yang mengasingkan diri di Kota Riyadh, Arab Saudi.
Aksi kekerasan terbaru yang menewaskan Gubernur Aden tersebut terjadi hanya selang sehari setelah utusan Yaman untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ismail Ould Cheikh Ahmed, bertemu Presiden Mansour Hadi di Aden pada Sabtu (5/12).
Pemerintah dan Houthi Sebelumnya, pemerintah berupaya bernegosiasi dengan pemberontak Syiah, Houthi, untuk mencari kesepakatan yang saling menguntungkan untuk kedua belah pihak. Negosiasi itu diharapkan dapat menyelesaikan konflik yang terjadi di wilayah Yaman secara damai. Negosiasi itu rencananya akan dilangsungkan di Jenewa, Swiss, pekan depan.
Namun, sumber yang berada dalam pertemuan antara PBB dan Presiden Mansour Hadi mengaku pesimis akan keberhasilan negosiasi nanti. Pasalnya, sumber itu mengatakan kelompok pemberontak tidak ingin bekerja sama dan menolak resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan mereka agar menarik diri dari wilayah yang telah dikuasai.
Hal serupa juga disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Yaman Abdel Malak Al-Mekhlafi. Ia menyebutkan kelompok pemberontak menolak meletakkan senjata mereka. "Mereka tidak ingin pemerintah melaksanakan tugas-tugasnya," ujar Al-Mekhlafi.
Al-Mekhlafi mengungkapkan pihak pemberontak belum mengumumkan daftar negosiator yang akan dikirim untuk pembicaraan pekan depan.
"Mereka malah meningkatkan intensitas serangan di lapangan dengan mengebom daerah permukiman di wilayah Taez, sebuah kota strategis di barat Yaman," lanjutnya.
Serangan yang menargetkan Gubernur Aden yang dilakukan pemberontak bukan baru kali ini saja terjadi. Sebelumnya, pada Agustus silam, sebuah bom meledak di kantor sementara Gubernur Aden. Empat orang dilaporkan tewas dan 10 lainnya luka-luka. Namun, Gubernur Aden yang saat dijabat Nayef al-Bakri, dilaporkan selamat.
Konflik berkepanjangan telah terjadi sepanjang tahun dan menjerumuskan bangsa miskin Timur Tengah itu ke dalam kekacauan.
PBB menyebutkan lebih dari 5.700 orang, yang sebagian besar warga sipil, tewas di Yaman akibat pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi sejak Maret lalu. (AFP/I-3)