Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PRESIDEN Filipina Rodrigo Duterte balik mengecam gereja Katolik yang mengritik keras kebijakannya membunuh para penjahat narkoba. Dia meminta para imam dan uskup Filipina untuk mencicipi zat adiktif tersebut.
Dia juga menuduh para pemimpin gereja Katolik di Filipina tersebut ‘munafik’. Mantan Wali Kota Davao itu mengatakan para uskup yang juga menyadari luasnya masalah narkoba tidak mengerti kebijakannya.
“Para imam dan uskup harus mengambil sabu dan menci-cipinya. Saya sarankan satu atau dua uskup mencicipinya,” kata Duterte dalam kunjungan ke sebuah rumah sakit di Fili-pina utara, Rabu (18/1).
Duterte berbicara panjang lebar untuk membela kampanye antinarkoba selama kunjungannya ke sebuah rumah sakit di utara Filipina.
Sejauh ini polisi telah membunuh setidaknya 2.250 tersangka kasus narkoba sejak Duterte menjadi presiden pada Juni tahun lalu. Sebanyak 3.710 orang lainnya dibunuh pelaku yang tidak dikenal.
Seperti diberitakan, setelah selama berbulan-bulan diam, para pemimpin gereja Katolik Filipina akhirnya menyatakan sikap mereka dan memimpin kampanye untuk melawan kebijakan Duterte.
Dalam misa Natal tahun lalu, misalnya, Gereja Baclaran di Manila menampilkan poster bergambarkan pecandu narkoba tewas dalam genangan darah.
Poster itu merupakan bagian dari kampanye menentang kebijakan Duterte yang digelar Konferensi Uskup Katolik Filipina, lembaga gereja tertua dan paling berpengaruh di negeri itu.
“Gereja akan menegaskan pengaruhnya. Dalam beberapa bulan ke depan, gereja akan memimpin penolakan terhadap pembunuhan tanpa per-adilan,” tegas Jerome Jerome Secillano, kepala hubungan masyarakat lembaga gereja tersebut.
Gereja Katolik seperti diketahui pernah memainkan peran kunci dalam penggulingan diktator Ferdinand Marcos pada 1986 dan presiden Joseph Estrada pada 2001.
Untuk sementara, lanjut Secillano, para pemimpin gereja tidak berencana menggu-lingkan Duterte. Mereka hanya ingin Duterte menghentikan pembunuhan tanpa peradilan dan menjalankan kewajibannya melindungi rakyat.
Duterte, yang sebelumnya juga dikritik karena memiliki banyak istri simpanan, mendiskreditkan pemimpin gereja dengan menuduh mereka melanggar sumpah selibat. “Kita sama, dengan dua, tiga istri. Jangan mulai. Semua munafik,” kata Duterte.
Duterte juga menuduh pemimpin gereja negara itu berupaya menggagalkan pameran publik sebuah film yang menceritakan tentang homoseksualitas para imam. (AFP/Ths/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved