Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
SEDIKITNYA empat narapidana (napi) tewas akibat kerusuhan di sebuah penjara di Manaus, ibu kota Negara Bagian Amazonas, Brasil, pada Minggu (8/1) waktu setempat.
Insiden tersebut telah menambah jumlah napi yang tewas di seluruh Brasil, yaitu menjadi lebih dari 100 orang hanya dalam sepekan.
Sebagian besar korban yang tewas disebabkan kekerasan dan pembunuhan massal dengan kondisi kepala dipenggal dan bagian dalam tubuh mereka terburai.
Mereka yang tewas ialah korban perkelahian antargeng di beberapa penjara yang disesaki para napi.
Penjara itu pun melebihi kapasitas.
Aparat keamanan Amazonas menjelaskan empat napi kembali ditemukan dalam keadaan tewas di sebuah penjara di Manaus pada Minggu (8/1).
Sejauh ini aparat masih belum memastikan pemicu awal kerusuhan.
Perkelahian dengan senjata telah merebak di sejumlah penjara di Brasil, terutama setelah kesepakatan damai antargeng narkoba dilanggar pada Juli lalu.
Dua geng besar narkoba yang dikenal dengan nama Komando Kapital Pertama (PCC) dan Komando Merah (CV) yang bermusuhan dan bersaing telah saling serang.
PCC adalah geng narkoba yang berpusat di Kota Sao Paulo. Sementara itu, kelompok CV adalah geng narkoba yang bermarkas di Kota Rio de Janeiro.
Brasil juga dilanda kekerasan pada Jumat (30/12/2016) lalu di Lembaga Pemasyarakatan Monte Cristo (PAMC) di Negara Bagian Roraima.
Kekerasan tersebut telah menelan jiwa 31 napi.
Beberapa hari berikutnya, kelompok napi dari geng narkoba menyerang lawan mereka di sebuah penjara di Manaus.
Perkelahian yang berlangsung selama 17 jam tersebut menewaskan 56 napi.
PAMC dikenal sebagai penjara terbesar di Brasil.
Penjara itu dilanda aksi perkelahian pada Oktober tahun lalu.
Perkelahian dua geng narkoba yang bermusuhan tersebut menewaskan 10 napi.
Kini seluruh penjara yang berada di PAMC menampung 1.400 napi.
Sebenarnya daya tampung lembaga pemasyarakatan tersebut hanya setengah dari jumlah tersebut.
Wilayah utara Brasil ialah wilayah yang rawan narkoba karena berbatasan dengan kawasan produsen kokain di Bolivia, Kolombia, dan Peru.
Wilayah tersebut juga dikenal sebagai lokasi persaingan dan pertempuran antargeng narkoba.
Sejumlah aktivis mengatakan persoalan kerusuhan dipicu jumlah napi yang melebihi kapasitas.
Padahal, dari waktu ke waktu jumlah napi yang menghuni penjara terus bertambah terkait dengan upaya pemerintah Brasil memberantas kejahatan narkoba.
Semakin banyaknya orang yang ditahan tidak terlepas dari perdagangan narkoba jenis kokain yang menguntungkan.
Di sisi lain, sekitar 662 ribu napi telah menjadi penghuni penjara di seluruh penjara yang tersebar di 'Negeri Samba'. (AFP/Ths/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved