Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Jepang Anjurkan Warga Batasi Penggunaan Smartphone Maksimal Dua Jam Sehari

Thalatie K Yani
28/8/2025 11:16
Jepang Anjurkan Warga Batasi Penggunaan Smartphone Maksimal Dua Jam Sehari
Ilustrasi(freepik)

PEMERINTAH Kota Toyoake, Prefektur Aichi, Jepang, berencana menganjurkan seluruh warganya untuk membatasi penggunaan smartphone hanya dua jam per hari. Langkah ini diambil sebagai upaya mengatasi kecanduan internet dan gangguan tidur yang semakin meluas.

Wali Kota Toyoake, Masafumi Koki, menjelaskan penggunaan berlebihan perangkat digital dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan fisik maupun mental, termasuk kesulitan tidur. “Kami ingin mencegah dampak negatif penggunaan gawai yang berlebihan,” ujarnya.

Rancangan aturan non-mengikat ini sedang dibahas oleh dewan kota dan dijadwalkan akan diputuskan akhir bulan depan. Jika disetujui, aturan tersebut akan mulai berlaku pada Oktober mendatang. Namun, tidak ada sanksi bagi warga yang melampaui batas waktu yang dianjurkan.

Dalam rancangan tersebut, anak usia 6-12 tahun diminta tidak menggunakan smartphone atau tablet setelah pukul 21.00. Sedangkan remaja dan orang dewasa dianjurkan berhenti menggunakan gawai setelah pukul 22.00.

Tuai Kontroversi

Meski bertujuan baik, kebijakan ini menuai kontroversi. Banyak warga menilai anjuran dua jam per hari sulit diterapkan dan melanggar kebebasan pribadi. Dari 83 panggilan telepon dan 44 email yang diterima pemerintah kota dalam empat hari setelah pengumuman, sekitar 80 persen berisi kritik.

“Dua jam itu tidak mungkin. Bahkan untuk membaca buku atau menonton film saja tidak cukup,” tulis seorang warganet di platform X.

Menanggapi kritik, Koki menegaskan bahwa aturan ini bukan kewajiban, melainkan ajakan agar keluarga bisa berdiskusi tentang waktu penggunaan gawai. “Smartphone memang penting dalam kehidupan sehari-hari, tapi kami berharap aturan ini menjadi kesempatan untuk memikirkan kembali penggunaannya,” katanya.

Kekhawatiran terhadap dampak buruk gawai pada anak-anak sebenarnya bukan hal baru di Jepang. Pada 2020, sebuah wilayah di Jepang barat juga mengeluarkan peraturan non-mengikat yang membatasi waktu bermain gim bagi anak-anak hanya satu jam pada hari sekolah, dan 90 menit saat liburan.

Berdasarkan survei terbaru Badan Anak dan Keluarga Jepang, rata-rata remaja di negara itu menghabiskan lebih dari lima jam sehari online pada hari kerja. (The Guardian/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya