Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Prancis Kembalikan Tengkorak Raja Toera yang Dipenggal kepada Madagaskar

Haufan Hasyim Salengke
27/8/2025 09:11
Prancis Kembalikan Tengkorak Raja  Toera yang Dipenggal kepada Madagaskar
Keturunan Raja Toera yang telah mendesak Prancis untuk mengembalikan tengkoraknya, yang diserahkan pada sebuah upacara di Kementerian Kebudayaan Prancis.(rte.ie)

PRANCIS mengembalikan tiga tengkorak era kolonial ke Madagaskar, termasuk satu yang diyakini milik raja Malagasi yang dipenggal oleh pasukan Prancis selama pembantaian abad ke-19 atau perang era kolonial.

Penyerahan tengkorak Raja Toera--dan tengkorak dua anggota istana lainnya--dilaksanakan dalam sebuah upacara penuh khidmat di Kementerian Kebudayaan di Paris, Selasa (26/8) waktu setempat. Adapun tengkorak-tengkorak tersebut akan dimakamkan di Madagaskar pada 31 Agustus.

Sisa-sisa tengkorak tersebut, yang sebelumnya disimpan di Museum Nasional Sejarah Alam di Paris, diambil sebagai barang rampasan setelah serangan kolonial yang brutal di Ambiky, Madagaskar, pada akhir tahun 1800-an.

Tengkorak-tengkorak tersebut dibawa ke Prancis pada akhir abad ke-19 dan disimpan di Museum Sejarah Alam di ibu kota Prancis.

Penyerahan tengkoran Raja Toera ini sekaligus menandai penggunaan pertama undang-undang baru yang dimaksudkan untuk mempercepat pengembalian jenazah manusia dari koleksi di Prancis.

"Tengkorak-tengkorak ini memasuki koleksi nasional dalam keadaan yang jelas-jelas melanggar martabat manusia dan dalam konteks kekerasan kolonial," kata Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati, seperti dikutip oleh kantor berita AFP, pada upacara tersebut.

Pada Agustus 1897, pasukan Prancis yang dikirim untuk menegaskan kendali kolonial atas kerajaan Menabe milik suku Sakalava di Madagaskar barat membantai pasukan lokal.

Raja Toera dibunuh dan dipenggal. Kepalanya dikirim ke Paris dan disimpan di arsip Museum Sejarah Alam.

Hampir 130 tahun kemudian, tekanan dari keturunan raja serta pemerintah negara Samudra Hindia itu telah membuka jalan bagi pengembalian tengkorak tersebut.

Bukti DNA?

Tidak ada bukti DNA yang menunjukkan tengkorak itu milik Raja Toera--tes yang dilakukan beberapa tahun lalu tidak meyakinkan. Akhirnya, seorang cenayang tradisional Sakalava-lah yang mengonfirmasi tengkorak itu adalah milik sang raja.

Menteri Kebudayaan Madagaskar, Volamiranty Donna Mara, yang juga memberikan pidato pada serah terima tersebut, mengatakan pengembalian tengkorak-tengkorak tersebut merupakan isyarat penting, lapor AFP.

"Ketiadaan mereka, selama lebih dari satu abad... telah menjadi luka menganga di jantung pulau kami," ujarnya.

Ini bukan pertama kalinya sisa-sisa manusia dari era kolonial dikembalikan oleh Prancis. Yang paling terkenal adalah perempuan Afrika Selatan yang dijuluki ‘Venus Hottentot’ yang pernah dipamerkan di Eropa dan jenazahnya dipulangkan pada 2012.

Namun, ini adalah pemulangan pertama berdasarkan undang-undang terbaru yang membuat prosesnya jauh lebih mudah.

Di Museum Sejarah Alam saja diperkirakan terdapat lebih dari 20.000 jenazah manusia yang dibawa ke Prancis dari seluruh dunia untuk tujuan ilmiah. (BBC/Africa News/B-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Haufan Salengke
Berita Lainnya