Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
SELAMA puluhan tahun, astrokimiawan kebingungan mencari keberadaan atom sulfur di luar angkasa. Unsur yang vital bagi kehidupan, planet, dan bintang ini nyatanya hanya ditemukan dalam jumlah sangat sedikit.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Nature Communications oleh tim internasional, termasuk Ryan Fortenberry (University of Mississippi), Ralf Kaiser (University of Hawaii), dan Samer Gozem (Georgia State University), memberi petunjuk segar.
Di Bumi, hidrogen sulfida lazim dijumpai: dari pembangkit listrik batu bara, hujan asam, hingga letusan gunung berapi. Namun di awan molekul padat luar angkasa, jumlah sulfur yang terdeteksi bisa seribu kali lebih sedikit dibanding prediksi teori. Jawabannya mungkin tersembunyi dalam es antarbintang.
Dalam kondisi dingin kosmik, sulfur berpotensi terkunci dalam dua bentuk padat:
Kedua molekul ini bisa terbentuk di butiran debu, sehingga luput dari pengamatan teleskop.
James Webb Space Telescope mampu mendeteksi oksigen, karbon, dan nitrogen. Tapi untuk sulfur, hasilnya aneh—jumlah molekul jauh lebih sedikit dari perkiraan. Dinamika ikatan kimia sulfur yang mudah berubah bentuk (mahkota, rantai, hingga konfigurasi lain) makin memperumit pencarian.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sulfur mungkin “bersembunyi” dalam molekul kaya sulfur yang selama ini terabaikan. Jika benar, keberadaannya di es antarbintang bisa menjadi kunci memecahkan misteri kosmik ini—dan mungkin membuka peluang teknologi baru di masa depan. (ScienceDaily/Z-10)
Petrokimia Gresik berkomitmen memperkuat hilirisasi sulfur untuk mendukung kemandirian industri kimia nasional dan kemajuan pertanian di dalam negeri.
NASA baru-baru ini mengungkapkan penemuan yang mengejutkan di Planet Mars, yang dianggap sebagai “harta karun” oleh para ilmuwan.
Perbaikan kualitas bahan bakar kendaraan bermotor akan berdampak signifikan dalam menurunkan tingkat polusi udara.
Menurut laporan Clean Air Asia tahun 2024, kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan di Indonesia merupakan yang terburuk di Asia Tenggara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved