Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
PARA pemimpin sayap kiri Amerika Latin berjanji, Selasa (30/11) waktu setempat, untuk membawa obor revolusi Fidel Castro dalam sebuah pawai besar-besaran untuk menghormati mendiang ikon komunis Kuba di Kota Havana.
Sementara itu, ratusan ribu orang memadati Lapangan Revolusi di Havana.
Massa meneriakkan kata-kata, "Saya Fidel!", di lapangan terbuka yang kerap dipakai Fidel dalam setiap kesempatan menyampaikan pidato maratonnya.
Sebuah gambar raksasa Fidel muda dengan jenggot khasnya dan tengah menenteng senapan selama Revolusi Kuba tergantung di Perpustakaan Nasional, sedangkan adik Fidel dan penggantinya, Raul Castro, 85, melambai kepada kerumunan orang.
Fidel ialah tokoh yang memimpin Revolusi Kuba dengan menumbangkan tokoh diktator Fulgencio Batista yang sekaligus membawanya ke tampuk kekuasaan pada 1959.
Fidel juga mengusung janji untuk membawa keadilan dan kesetaraan bagi Kuba.
Janji tersebut telah menjadikannya seorang tokoh terkemuka dalam sejarah modern.
Fidel ialah sosok yang tercatat sebagai salah satu penguasa terlama di dunia yang meninggal pada Jumat (25/11) malam pada usia 90 tahun.
Fidel berhasil bertahan saat Amerika Serikat (AS) telah berganti pemerintahan 11 kali.
Ia dikenal sebagai sosok yang luar biasa karena selamat dari ratusan kali upaya pembunuhan.
Di sisi lain, pawai penghormatan terhadap mendiang Fidel berlangsung dua hari di Havana, ibu kota Kuba, sebelum abu jenazah Fidel dibawa berkeliling ke wilayah negara pulau tersebut pada Sabtu (26/11) waktu setempat.
Sejumlah pemimpin negara dari Amerika Latin, Afrika, dan Karibia bersama dengan Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras, satu-satunya pemimpin kawasan Eropa, turut hadir dalam upacara penghormatan terakhir mendiang Fidel.
"Misi selesai, Komandan Fidel Castro," ujar Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang dikenal sebagai 'anak didik politik' mendiang Hugo Chavez yang menjalin ikatan khusus dengan Fidel.
"Hari ini bergantung kepada kita untuk menaikkan bendera kemerdekaan sang pemimpin besar, hari ini terserah kepada kita untuk memegang bendera martabat dan kebebasan rakyat," tambah Maduro.
Presiden Ekuador Rafael Correa yang juga berideologi kiri turut memuji Fidel.
Dirinya mengatakan, "Kami akan terus berjuang untuk ide-ide ini. Kami bersumpah!"
Sementara itu, Presiden Bolivia Evo Morales menyatakan, "Fidel tidak mati. Fidel lebih hidup dari sebelumnya, lebih dibutuhkan dari sebelumnya."
Di hadapan massa, sang adik, Raul Castro, mengungkapkan terima kasih atas solidaritas dan kasih sayang yang datang dari seluruh dunia untuk Fidel.
Ia menyudahi pidatonya dengan meneriakkan semangat revolusioner 'Capai kemenangan selalu!' (AFP/Hym/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved