Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MENINGGALNYA Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud, yang dikenal sebagai "Sleeping Prince", membawa duka mendalam tidak hanya bagi keluarga Kerajaan Arab Saudi, tetapi juga bagi masyarakat internasional.
Pemerintah Arab Saudi secara resmi menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari, terhitung sejak Minggu (20/7) hingga Selasa (22/7), sebagai bentuk penghormatan atas kepergian sosok yang telah menginspirasi jutaan orang.
Pangeran Al-Waleed menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (19/7) dalam usia 36 tahun, setelah lebih dari 19 tahun berada dalam kondisi koma akibat kecelakaan tragis di London tahun 2005.
Salat jenazah dilakukan pada Minggu (20/7), terbagi dalam dua tempat. Salat untuk pelayat laki-laki diselenggarakan di Masjid Imam Turki bin Abdullah, Riyadh, sedangkan untuk perempuan diadakan di Rumah Sakit Spesialis King Faisal.
Prosesi pemakaman berlangsung dengan penuh penghormatan. Sejumlah anggota keluarga kerajaan, pejabat tinggi, dan masyarakat umum hadir memberikan doa terakhir. Media nasional menayangkan momen tersebut dalam suasana duka dan keheningan.
Penetapan tiga hari berkabung menjadi simbol penghormatan atas perjuangan panjang Pangeran Al-Waleed dan keteguhan keluarganya.
Dalam periode ini, beberapa kegiatan hiburan dibatalkan, siaran media disesuaikan dengan nuansa berkabung, dan ruang publik dipenuhi dengan doa dan refleksi.
Bagi banyak warga, Pangeran Al-Waleed bukan hanya anggota kerajaan, tetapi juga simbol harapan dan kesabaran. Kisahnya yang bertahan hidup selama hampir dua dekade dalam kondisi koma telah menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah dalam menghadapi ujian kehidupan.
Meninggalnya Pangeran Al-Waleed juga mengundang duka dari berbagai penjuru dunia. Unggahan belasungkawa membanjiri media sosial, dengan tagar seperti #SleepingPrince dan #PrayForAlWaleed menjadi trending secara global.
Banyak yang mengenang bagaimana gerakan kecil yang sempat diperlihatkan sang pangeran di tahun 2019 dan 2020 memberikan secercah harapan dan menjadi viral.
Ribuan orang dari latar belakang budaya dan agama berbeda menyampaikan pesan solidaritas. Dari unggahan doa hingga karya seni digital, kepergian sang pangeran menjadi momen berkabung kolektif yang melampaui batas negara dan bahasa.
Selama hampir dua dekade dalam keadaan koma, Pangeran Al-Waleed hidup dalam diam namun menyuarakan pesan besar tentang cinta keluarga, iman yang tak goyah, dan keteguhan hati.
Masa berkabung nasional ini bukan hanya tentang kepergian seorang pangeran, tetapi tentang mengenang nilai-nilai kemanusiaan yang ia wakili.
Kepergian Pangeran Al-Waleed adalah pengingat bahwa kadang yang paling sunyi bisa menjadi yang paling menggetarkan hati. Dalam diamnya, ia hidup di hati banyak orang sebagai lambang ketabahan yang tidak tergoyahkan. (The Indian News/Z-10)
Profil Pangeran Al-Waleed, “Sleeping Prince” Arab Saudi yang wafat usai 20 tahun koma. Simbol harapan, cinta keluarga, dan viral di media sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved